Menu

Jangan Dipendam Sendiri Moms! Wanita Menopause Makin Rentan Alami Depresi, Ini Lho Pentingnya Punya Support System!

31 Oktober 2022 15:25 WIB

Illustrasi Wanita Alami Menopause (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Menopause adalah kondisi alamiah yang akan dialami oleh semua wanita. Kebanyakan, pertanda menopause sudah mendekat adalah perubahan hormon dan gejala-gejalanya dapat menganggu produktivitas bahkan bisa menurunkan kualitas hidup lho Moms!

Wanita dalam masa menopause, jelas Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Dr. dr. Natalia Widiasih, Sp.KJ (K}, MPd.Ked, rentan mengalami penurunan daya berpikir (fungsi kognitif), khususnya berupa penurunan daya ingat dan kelancaran verbal, yang berpotensi menjadi demensia di kemudian hari.

Hal tersebut, lanjut dia ada hubungannya dengan produksi estrogen yang berperan dalam mediasi neurotransmitter di korteks prefrontal, yang berperan dalam fungsi eksekutif, dengan mengatur pembentukan saraf dan melindungi saraf dari kerusakan dan kematian sel. 

"Estrogen juga berperan dalam regulasi fungsi mitokondria dalam sintesis ATP, yattu bentuk energi yang dibutuhkan sel. Penurunan kadar estrogen saat menopause, mengganggu pembentukan energi otak akibat disfungsi mitokondria," jelasnya dalam acara peluncuran kampanye dengan tema "Cognition and Mood" oleh Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMINESIA), dilansir pada Senin (31/10/2022).

Inilah, kata dr. Natalia, yang menyebabkan adanya penurunan metabolisme otak, deposisi beta amuloid, hilangnya sinaps neuron di otak, dan kemudian menyebabkan penurunan fungsi kognitif hingga dementia.

Selain mengganggu kemampuan kognitif, perubahan hormon juga mengganggu kesehatan mental wanita di masa menopause. Wanita menopause lebih rentan mengalami gangguan mood yang meliputi perasaan gelisah, sensitif, dan perubahan mood yang fiuktuatif.

Ia menambahkan, penurunan hormon estrogen memegang peranan penting dalam perubahan mood, terkait dengan fungsinya dalam regulasi sintesis dan metabolisme berbagai neurotransmitter terkait mood, seperti serotonin, dopamine, dan norepinephrine.

Disregulasi dari berbagai neurotransmitter tersebut pada daerah hipothalamus, korteks prefrontal, dan sistem limbik dapat menyebabkan gangguan mood dan perasaan lelah (fatigue).

"Perubahan mood tersebut nantinya dapat berkembang menjadi lebih berat dan menyebabkan gejala kecemasan dan depresi. Gejala kecemasan, jelasnya, ditandai dengan perasaan gelisah, panik, berkeringat, hingga sesak napas," ujarnya.

Sementara, depresi dapat ditandai dengan perasaan lelah, tak berenergi, gangguan tidur, konsentrasi yang buruk, dan perubahan berat badan yang dapat memperburuk kualitas hidup. Selain itu, proses penuaan pada fisik wanita menimbulkan rasa tak percaya diri dan terbentuknya pandangan negatif pada dirinya (negative body image). 

“Berbagai faktor lain seperti keadaan ekonomi, dukungan sosial yang rendah, kondisi medis tertentu, riwayat gangguan mental, dan kepribadian individu juga dapat berpengaruh terhadap perubahan mood,” jelas dr. Natalia. 

Karena itu, hubungan dalam keluarga dan pasangan yang baik dapat membantu meringankan stress akibat menopause dan membantu wanita menjadi lebih resilien dalam melewati fase ini. Peran support system sangat penting dalam membantu wanita menjalankan masa menopause. 

Ketika terdapat disfungsi seksual akibat menopause misalnya, pasangan perlu saling mengkomunikasikan ekspektasi satu sama lain terkait hubungan seksual. Pasangan juga dapat melakukan couples therapy untuk membantu pasangan agar dapat saling memahami dan membentuk strategi dalam menghadapi perubahan biologis, hormonal, dan psikologis yang sedang terjadi. 

Beberapa hal yang perlu dibicarakan adalah bagaimana fase menopause ini berdampak pada hubungan, keintiman, seksualitas, dan bagaimana harapan dan ekspektasi terhadap satu sama lain dalam melewati fase ini. 

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.