Menu

Dorong Representasi Disabilitas yang Lebih Marak, Diva Asnawi Wujudkan Kesetaraan Lewat Kolaborasi dalam Buku Cerita yang Inklusif

02 November 2022 20:40 WIB

Diva Asnawi selaku salah satu heroes dari program Every U Does Good Heroes 2021 yang digelar oleh Unilever Indonesia (Unilever Indonesia/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Diva Asnawi merupakan salah satu HEROES yang terpilih dari program Every U Does Good Heroes 2021 yang digelar oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Ia memiliki ide cemerlang lewat Project BISA yang diinisiasi oleh KONEKIN.

KONEKIN adalah platform sosial yang menghubungkan disabilitas dan non-disabilitas untuk mendorong ekosistem inklusif di Indonesia. Ketika dijumpai dalam jumpa pers Every U Does Good Heroes 2022, Diva menjelaskan soal program yang kini sedang berjalan tersebut.

Project BISA tengah memproduksi lima buku cerita bergambar untuk usia 3 sampai 8 tahun. Proses penulisan, ilustrasi, dan pembuatan video cerita aksesibel (dengan audio dan bahasa isyarat) merupakan hasil kolaborasi antara KONEKIN dengan seniman disabilitas dan aktivis dongeng.

Kelima buka tersebut rencananya akan diluncurkan tepat pada Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember. Hingga kini, kelimanya masih dalam proses, baik penerbitan hingga pembuatan ilustrasi.

“Belum ada yang rilis semua. Tiga di antaranya masih dalam proses dalam penerbitan dengan penerbit yang kami kolaborasikan. Dan dua lainnya masih dalam proses pembuatan ilustrasi. Diharapkan nanti rilisnya Desember,” terang Diva Asnawi.

KONEKIN akan memproduksi dan membagikan 100 buku secara gratis untuk mendorong kesadaran akan keberagaman disabilitas. Meski begitu, project ini semakin berkembang saat proses mentoring di program Every U Does Good Heroes di mana buku cerita gambar tentang disabilitas ini akan diperjualbelikan.

“Rencana awalnya Project BISA ini gak diperjual belikan. Tapi kami lihat bahwa ada banyak demand dari komunikas KONEKIN dan orang umum yang pengen baca bukunya. Saat sesi mentoring, projek ini berubah menjadi lebih sustainable di mana kami memperjualbelikan bukunya untuk masyarakat yang pengen punya dan keuntungannya juga untuk membuat projek baru lainnya,” ungkapnya.

Diva menjelaskan bahwa profit dari Project BISA akan dijadikan sebagai dana untuk melangsungkan projek KONEKIN lainnya di mana komunikasi ini berjalan untuk menghubungkan teman-teman disabilitas dan non-disabilitas. Ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-citanya soal kesetaraan disabilitas.

“Aku pengen banget meruntuhkan mitos-mitos tentang disabilitas dan tentang ‘disabilitas itu apa, sih?’. Aku yakin banget bahwa diskriminasi itu ada bukan karena mereka tahu bahwa disabilitas itu berbeda, tapi simply karena mereka gak tahu apa itu disabilitas,” terang Diva.

Diva ingin representasi penyandang disabilitas semakin marak di berbagai media. Dengan begitu, masyarakat juga semakin tahu mengenai disabilitas.

“Jadi aku pengen banget munculin lebih banyak (representasi) disabilitas di media umum, iklan, buku, flyer, poster, dan sebagainya. Itu penting sebab dengan kita gak munculin itu orang jadi gak tahu bahwa ada disabilitas,”

“Mereka gak tahu karena gak pernah lihat di TV misalnya. Pada saat di film representasinya sering kurang tepat, entah mereka dijadikan inspirasi yang berlebihan ataupun cerita-cerita lainnya. Jadi pengen banget merepresentasikan secara tepat, sih, teman-teman disabilitas itu kayak gimana.,” tandasnya.