Menu

Gak Semuanya Positif Moms! Ini 5 Gaya Parenting yang Bisa pengaruhi Pertumbuhan Anak dan Hubungan dengan Orangtua, Nomor 2 Jangan Dicoba!

03 November 2022 19:25 WIB

Lala bocah viral umur 3 tahun

HerStory, Jakarta —

Kepribadian dan tumbuh kembang anak memang sangat berpengaruh terutama dengan pola asuh yang diterapkan oleh orangtua. Ketika orangtua terlalu membebaskan anak, justru hal tersebut bisa membuat orangtua tak dihormati. Namun, apabila terlalu mengekang, masa depan dan kehidupan sosial anak bisa jadi berdampak lho Moms.

Ketika orangtua justru terlalu keras kepada anaknya, itu juga membuatnya akan menjadi pemberontak. Apalagi di tengah era digital saat ini pola asuh akan sangat memengaruhi bagaimana anak berperilaku dan bersikap.

Orangtua juga tak bisa menyamakan bagaimana ia diasuh dahulu. Terutama karena setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Meski demikian, orangtua biasanya memang memiliki gaya pengasuhan atau metode yang digunakan untuk bisa membuat anaknya mengerti dan disiplin. Melansir News18 melalui sindikasi konten Suara.com, beberapa pola asuh berikut akan memengaruhi akan memengaruhi hubungannya dengan anaknya ke depan.

Memberikan pondasi kepada anak

Salah satu pola asuh yang dilakukan yaitu dengan memberikan pondasi kepada anak. Artinya, orangtua memiliki kontribusi kuat dalam membentuk pribadi anak. Hal ini membuat orangtua kerap kali ikut serta dalam kehidupan anak. Keikutsertaan orangtua ini karena mereka berpikir jika anaknya tak cukup baik. Oleh sebab itu, ia selalu berusaha ikut serta dalam kehidupan anak serta adanya rasa takut akan pengabaian.

Pola asuh otoriter

Beberapa orangtua menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya. Kondisi ini membuat orangtua mengharapkan jika sang anak akan patuh terhadap setiap arahan yang diberikan olehnya. Namun, kondisi ini dapat membuat anak menjadi terlalu bergantung cemas dan kritis terhadap pilihan mereka, bahkan dapat berperilaku agresif.

Gaya berwibawa

Gaya pengasuhan satu ini, biasanya membuat orangtua berusaha menemukan keseimbangan antara ketertiban dan pengasuhan. Biasanya, orangtua memiliki peraturan yang diterapkan kepada anak, tetapi bersifat fleksibel. Selain itu, anak juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan apa yang diinginkannya.

Pola pengasuhan satu ini akan membuat anak merasa dihargai. Selain itu, komunikasi orangtua dengan anak juga menjadi lebih baik dan efektif. Anak juga menjadi lebih percaya diri dan bertanggung jawab ketika dirinya dewasa.

Pola asuh permisif

Pola asuh satu ini membuat orangtua memanjakan anak. Para orangtua dengan pola asuh satu ini tak memiliki peraturan khusus dan membuat anak menjadi lebih bebas. Bahkan, orangtua justru berperilaku seperti teman bagi anaknya.

Meski terlihat memberikan hal baik bagi anak, pola asuh satu ini justru membuat anak menjadi manja. Bahkan, anak juga sulit menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada sehingga merasa harga dirinya rendah.

Gaya pengasuhan tak terhubung

Gaya pengasuhan ini akan membuat hubungan orangtua dan anak tak memiliki ikatan satu sama lain. Orangtua tak memiliki peraturan atau tertarik dengan kehidupan anak-anaknya. Komunikasi dalam rumah tangga juga tak berjalan dengan baik. Biasanya, hal ini terjadi pada orangtua yang memiliki masalah mental.

Hal ini membuat anak harus mengambil peran sebagai orangtua. Anak juga dituntut untuk bisa merawat orangtuanya. Kondisi satu ini dapat membuat sang anak merasa cemas dan depresi terhadap hubungan yang dimilikinya.

Gaya pengasuhan ideal

Pola pengasuhan satu ini mendorong orangtua untuk bisa memenuhi kebutuhan emosional, fisik, kognitif, dan perilaku anak. Tak hanya itu, orangtua juga harus bisa menyediakan lingkungan yang stabil dan aman, dapat dianggap sebagai orangtua yang baik.

Artikel Pilihan