Menu

Bisa Berakibat Buruk, Ini Penyebab Anak Jadi Perfeksionis!

10 November 2020 18:20 WIB

Ilustrasi seorang anak yang terihat kesulitan saat sedang belajar. (scmp.com/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Beberapa orang tua menganggap anak yang perfeksionis sebagai kelebihan. Namun, ternyata kepribadian perfeksionis yang dimiliki oleh anak ini dinilai enggak sehat. 

Perfeksionis membuat anak menjadi menginginkan segala sesuatu sempurna bahkan tak ingin terkalahkan oleh teman-temannya yang lain hingga menimbulkan persaingan yang tak sehat.

Mengutip dari Healthy Children (10/11/2020), American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan terdapat beberapa alasan yang membuat anak dapat memiliki kepribadian yang perfeksionis. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak artikelnya ya, Moms!

1. Menerapkan profesionalisme pada anak

menerapkan sistem profesionalisme pada anak ini memang ditujukan orang tua sebagai cara agar anak dapat lebih baik kedepannya. Namun, cara ini justru membuat mereka tertekan. Jika Moms ingin memberikan persiapan agar anak sukses bekerja disarankan jangan dilakukan secara dini. Cara ini hanya akan membuat mereka memiliki kepribadian perfeksionis.

2. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif atau dikenal dengan sebutan pola asuh toleran (penuh kesabaran) biasanya memiliki beberapa aturan yang enggak konsisten. Dengan kata lain, orang tua hanya menerapkan sedikit batasan sehingga terlihat seperti teman bagi anaknya. Akibatnya, anak akan meraih kesuksesan sesuai dengan apa yang diinginkan orang tuanya. Agar keingingan orang tuanya terwujud, anak akan berusaha mencapai sesempurna mungkin apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Inilah yang membuat munculnya kepribadian perfeksionis pada anak.

3. Tekanan akademis

Orang tua mana yang enggak mau melihat anaknya belajar di sekolah terbaik? Tentu semua orang tua menginginkan anaknya berada di sekolah terbaik, mendapatkan beasiswa hingga kecerdasan akademik lainnya. Akan tetapi, keinginan itu hanya membuat anak menjadi lebih tertekan. Akibatnya, mereka akan tumbuh menjadi anak yang perfeksionis dan takut akan kegagalan.

4. Takut gagal

Beberapa anak merasa takut untuk gagal karena tak ingin mencoba kembali. Perlu diketahui takut gagal dan kerja keras sangat berbeda. Anak yang kerja keras tak akan takut akan kegagalan dan berani mencoba kembali. Anak yang takut gagal ini bisa dikarenakan takut untuk mengecewakan orang tuanya. Biasanya anak dengan kepribadian perfeksionis ini hanya merasa dihargai oleh kedua orang tuanya saat ia berhasil melakukan sesuatu.

Gimana, Moms? Apa si kecil termasuk anak yang perfeksionis? Bisa jadi beberapa alasan di atas menjadi penyebabnya, lho. Cobalah selalu berikan pujian dan jangan membandingkan mereka dengan anak yang lainnya. Cara ini akan membantu sifat perfeksionis mereka semakin berkurang.

Semoga bermanfaat!