Menu

Waspada Umur Pendek! Double Chin Bisa Sebabkan Kematian, Bahayanya Enggak Terduga

08 November 2022 17:25 WIB

Ilustrasi Double Chin. (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu tahu double chin kan? Itu lho, lipatan-lipatan yang ada di dagu. Sekarang ini, double chin menjadi salah satu hal paling mengganggu bagi setiap orang, terutama wanita.

Pasalnya, selain membuat penampilan kurang oke, rupanya double chin juga bisa mengganggu kesehatan lho. Bahkan, parahnya lagi, double chin bisa menyebabkan efek mematikan.

Ih serem banget ya! Kok bisa sih?

Usut punya usut, ternyata double chin bisa menyebabkan kematian yang gak diduga-duga. Tumpukkan lemak yang ada di bawah dagu rupanya bisa mengganggu pernapasan. Terlebih lagi bagi mereka yang mengalami obesitas.

Dilansir dari berbagai sumber, dr. Samuel Oetoro, Sp.GK seorang spesialis gizi klinik pernah mengungkapkan bagaimana bahayanya double chin.

"Betul sekali, saya selalu bilang sama orang-orang kegemukkan, tumpukan lemak itu ada di dua tempat, satu di bawah kulit, yang satu di dalam perut," terang dr Samuel saat dirinya menghadiri acara Ini Baru Empat Mata beberapa waktu silam, yang kembali dikutip HerStory pada Selasa (08/11/2022).

"Tapi lemak yang ada di bawah kulit itu adanya di mana? di seluruh permukaan tubuh, di lengan di paha, di pinggang," sambungnya.

Namun ada lemak yang dianggap bisa berbahaya banget bila tertimbun di dalam tubuh.

"Kalau lemak di lengan, di paha, di pinggang, di bahu, bahaya cuma penampilan, tapi ada satu lemak di bawah dagu yang bahaya itu yang disebut dengan double chin," tutur dr Samuel.

"Bahayanya apa? Dia itu sebenarnya lemak, adanya di bawah lidah, kalau ada lemak di sini (di bawah lidah) dia akan mendorong lidah ke belakang, waktu dia terdorong, saluran napas tertutup separuh, makanya orang kegemukkan rata-rata tidurnya mendengkur," jelasnya.

Terkadang, seseorang yang tidurnya mendengkur sesekali akan terbangun. Hal itu karena perintah otak yang meminta lidah untuk kembali mendorong ke depan.

Pasalnya, saluran napas akan tertutup dan mengakibatkan oksigen ke otak menipis.

Kalau hal ini terjadi bertahun-tahun reflek yang dilakukan itu akan mulai berkurang, akibatnya lidah bisa menutup sempurna saluran pernapasan.

Nah, hal inilah yang menyebabkan seseorang akhirnya bisa mengalami henti napas saat tidur.

Share Artikel:

Oleh: Clara Aprilia