Menu

Bedah Pembuluh Darah dengan Waktu Kurang dari 90 Menit, RS Jantung Harapan Kita Jakarta Siap Sembuhkan Pasien Gagal Jantung

08 November 2022 18:51 WIB

Ruang Operasi di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta (HerStory/Sri Handari)

HerStory, Jakarta —

Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Berdasarkan survei sample registration system (2014) pada 2014 di Indonesia menunjukkan penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian kedua tertinggi semua umur dengan presentase 12,9 persen.

Oleh sebab itu, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta siap meluncurkan gedung baru dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan kardiovaskular yang bermutu tinggi. Nantinya, rumah sakit ini akan menjadi pusat rujukan nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah di Tanah Air.

"Adanya transformasi layanan rujukan kesehatan kardiovaskular sendiri akan memudahkan akses untuk menjangkau pusat-pusat jantung terpadu yang ada di daerah," terang Dr. dr. Iwan Dakota, sp. JP (K), MARS, selaku Direktur Utama RSJPDHK.

Dalam soft launching gedung baru Ventricle Building, Selasa (8/11/2022), Dokter Iwan menerangkan jika tim medis di RSJPDHK memiliki layanan unggulan, salah satunya mampu membuka pembuluh darah hanya dengan waktu 90 menit. Ini tentu sangat membantu pasien gagal jantung.

Dokter Iwan menuturkan bahwa dalam waktu yang singkat, pembuluh darah pasien gagal jantung bisa tersumbat oleh sel-sel mati. Oleh sebab itu, penting dilakukan pembedahan sesegera mungkin agar kondisi pasien tidak semakin memburuk.

"Dalam waktu sepersekian detik, banyak sel-sel mati yang bisa menyumbat pembuluh darah. Sehingga dibutuhkan waktu yang singkat untuk segera membedah pembuluh darah, ini akan sangat membantu pasien gagal jantung," tambah dr. Rarsari Soerarso, Sp. JP (K).

Seperti diketahui, membedah pembuluh darah tak bisa dilakukan secara sembarangan, Moms. Akan tetapi, RSJPDHK telah memiliki 70 lebih dokter spesialis kardiovaskular yang siap melayani pasien gagal jantung 24 jam.

Hadirnya gedung baru di RSJPDHK juga akan memiliki pelayanan khusus untuk transplantasi jantung. Mulai dari operasi, tatalaksana, pengobatan, dan observasi.

Didukung oleh teknologi terkini, fasilitas modern, dan penambahan penyediaan kamar yang dapat menampung kebutuhan rawat inap anak, gedung tersebut diharapkan menjadi jawaban untuk penyelenggaraan kesehatan jantung, khususnya pada anak-anak.

Di mana di Indonesia, setiap tahunnya angka kejadian dari penyakit jantung bawaan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup.

Oleh sebab itu, Dokter Iwan meminta dukungan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, komunitas, hingga swasta untuk bekerja sama dalam menyiapkan pendonor.