Menu

Waduh, Diabetes Melitus Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai!

10 November 2022 10:00 WIB

Alat cek gula darah. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Jakarta —

Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Angka penderita diabetes melitus di dunia selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu komplikasi diabetes yang sering dilaporkan adalah kerusakan pada saraf.

Sekretaris Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Dr. Dr. Wismandari, SpPD, K-EMD mengatakan bahwa kerusakan saraf atau neuropati akibat komplikasi diabetes banyak dialami oleh sebagian besar penderita diabetes melitus.

"Dari datanya (sebanyak) 73 persen pasien diabetes mengalami gejala kesemutan, kebas atau mati rasa, atau yang paling enggak enak nyeri seperti tertusuk jarum," ujar dr. Wismandari di Jakarta pada Rabu (9/11/2022).

Dokter Ahli Sarad, Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes,Sp.S, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa neuropati perifer merupakan salah satu komplikasi dari diabetes melitus. 

Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer) atau kerusakan saraf yang mengacu pada saraf tepi.

Kerusakan saraf tersebut dapat memengaruhi sistem motorik, sensorik, dan otonom. Gejala kerusakan saraf yang memengaruhi sistem otonom adalah gairah seks yang menurun hingga mudah kenyang.

"Apabila (kerusakan saraf) sampai menyerang sistem motorik, maka yang dirasakan (sensasi) nyeri seperti terbakar hingga yang paling parah susah berjalan," pungkas dr. Rizaldy.