Menu

Lawan Stigma Standar Kecantikan, Founder dan CEO Adeena Skin, Monica Chugani: Cantik Itu Tak Harus Berkulit Putih!

11 November 2022 12:23 WIB

Monica Chugani, Founder and CEO Adeena Skin. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, pengguna produk skincare mungkin sudah tak asing dengan brand Adeena Skin. Produk Adeena Skin ini ternyata digagas oleh wanita inspiratif keturunan India-Indonesia bernama Monica Chugani.

Monica, begitu ia karib disapa, dalam perjalanannya 'menyempurnakan' produk skincare buatannya ini, diakuinya tidaklah mudah. Setidaknya kata dia, untuk membuat formulasi skincarenya ini menghabiskan waktu sekitar satu setengah tahun lamanya, dengan 'masa' re-formulation-nya sekitar 15 kali sebelum yakin bahwa produk tersebut sudah memenuhi standar. 

Dan, sebelum dipasarkan ke publik, Monica pun menguji produk perawatan kulitnya itu kepada 10 orang wanita untuk memastikan aman dipakai di semua jenis kulit.

Nah, selain dari sisi formulasi yang memakan waktu tak sebentar, Monica juga mengungkap tantangan-tantangan yang dihadapi produk skincare lokal di pasar dalam negeri, Beauty. Menurutnya, tantangan terbesar adalah mengenalkan Adeena kepada masyarakat di tengah banyaknya produk perawatan kulit wajah berkualitas baik di tanah air.

"Tantangan terberatnya adalah ketika mau launching, itu kita harus membuat orang aware sama produk kita. Karena kan sekarang banyak, ya, produk skincare lokal yang juga bagus-bagus," aku Monica, saat berbincang dengan HerStory, di WeWork Revenue Tower, di kawasan SCBD, Jakarta, belum lama ini.

Terkait maraknya produk skincare lokal di pasaran saat ini, Monica pun tak begitu mempermasalahkannya. Justru ia menyambut baik jika ada banyak produk kecantikan lokal yang turut meramaikan pasar di Indonesia. Sebab, dengan munculnya banyak produk lokal yang bagus justru akan meningkatkan penilaian masyarakat Indonesia terhadap produk-produk lokal. 

"Saya melihatnya itu sebagai suatu yang baik buat memacu kita menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak brand lokal, semakin membantu orang buat percaya kalau produk lokal memang worth it untuk dibeli sekarang," tandas Monica.

Namun, Monica punya cara tersendiri membuat calon konsumen percaya pada Adena. Caranya, Monica pun tak henti memberikan edukasi tentang ingredients yang dimiliki Adeena Skin dan apa saja fungsinya. Hal tersebut salah satunya ia sounding di media sosialnya.

“So i feel, untuk semua brand lokal itu, kita cuma harus tahu kita punya visi dan misi apa. Dimana kita akan achieve visi, untuk ngerti kita punya consumer, as well juga jangan takut kalau misalnya ada skincare baru. Ya, kita jangan takut bersaing.  Karena kita tahu visi kita sendiri apa, dan kita tahu target konsumen kita seperti apa. Cuma kita harus bener-bener percaya dan juga follow our vison and our goals. So itu yang saya bener-bener percayai,” papar Monica.

Kemudian, tantangan lain yang dirasakan Monica selanjutnya adalah karena ia memulai bisnisnya ini saat awal-awal pandemi Covid-19 pada Desember 2020 lalu. Meski begitu, hal ini bisa teratasi setelah beberapa lama setelah produk perlahan-lahan dikenal masyarakat. Kini, popularitas Adeena pun melonjak dan kini brand tersebut telah memiliki sertifikasi dari BPOM dan MUI. Dengan begitu, calon konsumen akan lebih yakin untuk mencoba produk Adeena Skin. 

"Jadi memang semua brand itu jelas punya tantangannya sendiri ya. Tiap hari itu pasti ada tantangan baru, tapi the most important itu gimana kita mau mau belajar untuk menghadapi tantangan itu. Dan saya bersyukur saya dibantu oleh tim. I think Adeena itu gak mungkin kayak sekarang kalau bukan karena kerja tim juga. Saya selalu bilang ke tim, jangan takut kalau ada apa-apa, itu kita harus ngomong, sharing, karena tantangan itu harus dihadapi bersama," papar Monica.

Kemudian, Monica pun memberikan pandangannya tentang stigma yang tampaknya sudah melekat di masyarakat, yakni wanita cantik itu identik memiliki kulit putih. Menurut Monica, stigma tersebut seharusnya dihilangkan dari pemikiran masyarakat di Indonesia.

"Gak bisa dipungkiri bahwa masyarakat masih banyak yang salah kaprah tentang perawatan kulit. Sebab, banyak yang mengira bahwa skincare itu untuk memutihkan kulit agar tampak lebih cantik dengan instan," ujar Monica.

"Adeena sendiri kita gak akan memakaikan keyword putih, karena saya gak percaya itu. Justru kita memakaikan keyword brighting dan glowing as well. Jaid kenapa orang harus jadi putih dulu biar cantik, itu saya gak percaya. Yang saya percaya itu, kalau kita benar-benar fokus on yourself, even kamu punya kulit coklat, kulit gelap, itu gak apa-apa. Yang penting kita menjaga kulit sendiri," lanjut Monica.

Lebih lanjut, Monica mengatakan, misi Adeena sendiri adalah untuk membawa manfaat terbaik dari ritual perawatan diri di India dan Indonesia untuk membangkitkan kepercayaan diri dan self-love para wanita di seluruh dunia.

“Jadi aku ingin mengajak konsumen untuk gak perlu berusaha jadi orang lain. Sebab cantik itu ya saat menjadi diri sendiri, tentu dengan kulit yang sehat," ujar Monica.

Selain stigma 'cantik itu harus putih', stigma lain yang melekat tentang produk skincare ini adalah terkait kecenderungan wanita yang ingin pakai skincare dan hasilnya instan. Sementara untuk mendapatkan hasil yang maksimal, produk skincare harus digunakan secara rutin.

Oleh karenanya, hingga saat ini Monica mengaku terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia terkait produk skincare. Meskipun saat ini produk Adeena sudah mulai diakui seperti produk luar negeri lainnya. 

"Skincare hasil instan itu its not possible ya, jadi kalau banyak banget brand yang bilang bakal menghasilkan hasil instan itu thats a lie. No skincare product bisa  instant. Untuk Adeena itu, kita gak pernah bilang ke customer itu, oh kamu bisa get instant result. Result itu bisa dateng sebulan kemudian, dua bulan kemudian, dst. Even tergantung active ingredientnya juga," tutur Monica.

"Jadi untuk Adeena, saya selalu mengedukasikan ke konsumen tentang product behind the ingredient. Dan gak juga semua ingredient yang Adeena punya akan cocok ke semua wanita. Jadi kita harus edukasikan bahwa ingredient ini cocok ke kulit apa. Jadi kalau customer mau beli Adeena, dia  tau produk ini bakal cocok ke dia atau gak. Kita gak pernah janjikan hasil instan," sambungnya.

Selanjutnya, Monica pun menyuarakan tentang peran penting wanita sebagai pembawa perubahan nih, Beauty. Monica menilai, sebagai wanita, dia pun sangat menjunjung tinggi hal tersebut. Dia bilang, dukungan dari lingkungan sekitar tentu berperan penting bagi wanita. Dalam ranah pekerjaan, dukungan dari tim pun akan sangat membantu.

"So i can feel the agent of change sebagai womanpreneur itu adalah to like support and impower other women, especially like my own tim. And my tim itu semuanya wanita juga. Di Adeena itu kita suport one of another and empowerment, karena as a  womenpreneur  itu even like right now, sy percaya bahwa they habe make sure they can learn from Adeena, jd dia akan membawa itu semua ke perjalanan atau jorney berikutnya as well," imbuhnya.

"Saya bener-bener percaya, kita itu gak boleh envy other women. Kalau wanita lain itu lagi sukses, sebagai wanita itu kita harus menjadikan dia sebagai contoh yang baik, jangan justru cemburu. Jadi kalau kamu punya kemauan, punya visi, jangan takut untuk mengeksekusinya, no matter what," lanjut Monica.

Lantas kira-kira, menurut Monica, value apa yang harus dimiliki seseorang utamanya wanita supaya sukses di karir dan hidupnya? Terkait hal itu, Monica pun punya pandangan yang sangat-sangat menarik, Beauty.

"Saya selalu percaya dengan power of manifestation, tapi juga bukan cuma manifest aja, but also to do hard work. Jadi for me, i trully believe, kalau kita punya visi, we must executed juga. Saya percaya my value adalah do surround yourself itu with people with you. Contohnya suami saya, karena dia support system utama saya, dia selalu jadi orang yang 'mengangkat' saya. But also saya juga punya best friend, dan kita selalu make sure, we're live each aother, kita selalu saling dukunng dan sellau percaya diri, so i feel like everyone itu should always believe your self and confident gitu. Karena kalau gak percaya diri kita gak akan bisa execute anything," papar Monica.

Lebih lanjut, Monica pun memberikan beberapa tips bagi wanita-wanita yang baru ingin memulai berbisnis seperti dirinya. 

"As a women itu, jika kamu mau melakukan sesuatu itu just do it. Tapi ingat, harus juga do research. Kita harus punya visi misi, harus punya tujuan dan goals ke depannya. Karena kalau gak ada plan itu percuma, cuma buang-buang uang aja. Kita juga harus punya passion yang kuat, tahan jika ada masalah, just know inside that you can fight it, and you need to believe in yourself. That's the key things," pesannya.

Nah Beauty, itulah kisah sukses seorang Monica Chugani, semoga menginspirasi kamu ya!

Share Artikel:

Oleh: Riana Agustian