Menu

Catat! 4 Fakta dan Mitos Soal Makanan Ibu Hamil, Nomor 2 Bisa Fatal Kalau Terlewat!

14 November 2022 09:50 WIB

Illustrasi Ibu Hamil Buka Puasa (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Hingga kini, di zaman yang sudah modern ini masih banyak sekali mitos tentang ibu hamil yangh tersebar dan menjadi doktrin serta menimbulkan ketakutan bagi para wanita. Padahal, hal-hal tersebut gak selamanya benar karena meski beberapa ada yang terbukti secara ilmiah, ada pula yang muncul dengan tak memiliki dasar.

Nah, diartikel kali ini kita akan membahas tentang apa saja fakta dan mitos seputar makanan pada ibu hamil, agar menjadi pedoman dalam menyaring berbagai informasi yang kita dapatkan dari orang-orang terdekat. Berikut empat diantaranya. Simak yuk Moms!

1. Ibu Hamil Dilarang Minum Kopi dan Teh

Zat besi merupakan salah satu jenis mineral utama yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi serta pendarahan pada saat persalinan. Kopi dan teh memang dinilai menjadi salah satu faktor penghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Melansir dari Healthline, bahwa kandungan kafein pada kopi dan teh akan mengikat sekitar 6 persen zat besi di dalam tubuh. Tetapi pemicu utama yang menjadi penghambat zat besi ini ternyata berasal dari tanin dan polifenol.

Oleh sebab itu ibu hamil perlu membatasi asupan kopi dan teh dan mengonsumsi suplemen zat besi untuk menjaga kadar hemoglobin di dalam darah tetap normal.

2. Ibu Hamil Dilarang Mengonsumsi Seafood

Beberapa jenis seafood memiliki kandungan merkuri yang tinggi, seperti swordfish, tuna mata besar, makarel, marlin, dan kerang hijau. Kandungan merkuri pada seafood ini sebenarnya tak terlalu berbahaya bagi orang dewasa, tetapi akan berdampak pada perkembangan otak dan sel saraf janin.

Oleh sebab itu ibu hamil perlu membatasi asupan seafood dan memilih jenis seafood yang memiliki kadar merkuri rendah, seperti ikan salmon, sarden, kembung, dan udang, seperti yang dikutip pada laman Mayo Clinic.

Ibu hamil juga perlu memperhatikan cara mengonsumsi seafood ini. Perhatikan tingkat kematangannya untuk mencegah infeksi cacing pita ataupun keracunan makanan dari logam berat yang mungkin terkandung pada seafood.

3. Masa Ngidam Harus Dituruti agar Bayi Tak Ileran

Pernyataan ini dikategorikan sebagai mitos belaka dan tak didasarkan oleh penelitian. Faktanya, setiap bayi akan ileran atau ngeces terutama saat dia sedang berada dalam fase tumbuh gigi. Oleh sebab itu "ngidam" bukan dijadikan suatu alasan bagi ibu hamil untuk dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman yang dia inginkan.

4. Makan dengan Porsi Dua Kali Lebih Banyak Dari Biasanya

Ibu hamil sering disarankan untuk mengonsusmi makanan dua kali lebih banyak dari biasanya agar janin mendapatkan asupan yang cukup. Berdasarkan Pedoman Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia, ibu hamil trimester 1 perlu menambahkan asupan kalori sebesar 180 kal, serta trimester 2 sebesar 300 kal, dan trimester 3 sebesar 300 kal. Jika kita telusuri lebih lanjut, penambahan jumlah kalori per hari ini tak serta merta meningkatkan dua kali lebih banyak asupan makanan dari biasanya. 

Ibu hamil dapat mengonsumsi protein tambahan di salah satu waktu makan untuk memenuhi kecukupan zat gizi pada masa kehamilan. Misalnya dalam menu makan siang ibu hamil yang terdiri dari satu porsi nasi, tempe, telur, sayur, dan buah. Nah untuk mencukupi kebutuhan gizi ini, ibu hamil dapat menambahkan 1 porsi daging ayam sebagai asupan tambahannya.

Itulah tadi empat fakta dan mitos seputar makanan pada ibu hamil. Semoga bermanfaat ya Moms!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.