Menu

Kualitas Udara Jabodetabek Enggak Sehat, Gimana Cara Aman Olahraga Outdoor Ya?

17 November 2020 18:45 WIB
Kualitas Udara Jabodetabek Enggak Sehat, Gimana Cara Aman Olahraga Outdoor Ya?

Tugu Monumen Nasional (Instagram/genpiindonesia)

HerStory, Tangerang —

Seperti yang kita ketahui polusi udara menjadi masalah global. Sama halnya dengan Jakarta dan daerah sekitarnya. Bahkan tahun lalu Jakarta sempat menjadi ibu kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi. Tentu saja polusi ini berdampak bagi kesehatan masyarakat. Bahkan menurut penelitian dari University of Chicago mengatakan bahwa penurunan angka kelamaan hidup di Jakarta mencapai 4,8 tahun.

Kualitas udara Jakarta sendiri mengalami penurunan tiap tahunnya. Bahkan hari di mana kualitas udara bagus atau sehat sangat sedikit.

“Dari 2017 hingga 2019 jumlah harian kualitas udara yang terbilang bagus itu menurun dan jumlah hari yang kualitas udaranya tidak sehat naik hingga 15 kali,” ujar Piotr Jakubowski, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas dalam acara jumpa pers virtual mengenai pemaparan hasil pantauan udara Jabodetabek untuk olahraga outdoor yang aman dari aplikasi nafas.

Terdapat juga partikel berbahaya yang ada dalam polusi udara yaitu PM 2.5.

“PM 2.5 itu merupakan debu yang sangat kecil sekali bahkan lebih kecil dari pada rambut kita, sehingga penetrasi ke dalam saluran nafas bisa masuk hingga ke ujung paru-paru,” ucap Dr. Erlang Samoedro sebagai dokter spesialis paru.

Lalu di tengah-tengah kualitas udara yang buruk ini, apakah boleh berolahraga di luar ruangan?

Pada dasarnya ada cara untuk berolahraga outdoor, tetapi tetap terhindari dari kualitas udara yang buruk. Salah satu cara adalah menggunakan aplikasi Nafas. Aplikasi Nafas merupakan aplikasi untuk memantau data kualitas udara, tersedia di Android dan iOS. Aplikasi ini dapat membantu supaya kamu tetap bisa berolahraga dengan udara yang sehat.

Berikut langkah aman untuk kamu yang mau berolahraga outdoor dengan udara yang sehat.

1. Periksa kualitas udara

Setelah kamu sudah mendownload aplikasi Nafas, gunakanlah aplikasi ini untuk memantau kualitas udara yang ada di daerah kamu. Sebelum berolahraga, pastikanlah kualitas udara dalam keadaan yang baik atau bagus.

2. Temukan PM 2.5 100

Kamu juga perlu memperhatikan pengukuran PM 2.5 diatas 100 pada area-area tempat kamu mau berolahraga.

3. Revisi kembali rencana

Jika di dalam aplikasi Nafas tersebut ada pengukuran PM2.5 100 atau lebih, maka lebih baik revisi lagi rencana kamu untuk berolahraga di luar. Biasanya, PM 2.5 100 menyarankan maksimum olahraga 90 menit. Jika PM 2.5 diatas 165 menyarankan maksimum olahraga 30 menit di luar ruangan. Namun, kamu juga bisa mencari lokasi lain atau pindah ke ruangan.

Dengan menggunakan aplikasi Nafas ini akan memberikan keamanan bagi masyarakat untuk berolahraga di luar ruangan. Aplikasi ini memiliki 46 sensor kualitas udara di berbagai titik di Jabodetabek yang akan memberikan data kualitas udara secara real-time.

Baca Juga: Sambut Hari Kartini, NEUTROGENA Dukung Turnamen Cricket Putri Berkembang di Indonesia, Seru Abis!

Baca Juga: Sering Mendapat Gymtimidation? adidas Luncurkan Koleksi untuk Kamu yang Sering Merasa Terintimidasi Saat Olahraga di Gym, Intip Yuk!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.