Ilustrasi wanita sedang sakit radang tenggorokan. (pinterest/freepik)
Sebenarnya dalam dunia medis tak ada istilah panas dalam. Istilah panas dalam merujuk pada kondisi saat kamu mengalami keluhan, seperti nyeri saat menelan atau rasa tak nyaman di tenggorokan. Tak hanya itu, ada pula yang disertai dengan bibir pecah-pecah dan bau mulut.
Biasanya penyebab panas dalam dikaitkan dengan makanan tertentu. Faktanya, sakit tenggorokan atau panas dalam, tak disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu. Kondisi ini disebabkan oleh serangan virus atau bakteri. Namun, ada beberapa makanan yang bisa membuat gejalanya semakin menjadi-jadi. Mengutip dari beberapa sumber, berikut makanan yang mesti dihindari:
Pada beberapa orang, susu dapat meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini dapat mendorong seseorang untuk membersihkan tenggorokan lebih sering, sehingga dapatĀ memperparah sakit tenggorokan.
Makanan pedas diduga dapat memperparah gejala panas dalam atau sakit tenggorokan. Oleh sebab itu, hindari makanan pedas seperti sambal, cengkeh, lada hitam, pala, hingga rempah-rempah dengan rasa pedas.
Makanan yang digoreng bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Tekstur makanan yang digoreng kering dan berminyak membuat tenggorokan semakin sulit untuk menelan. Hal ini yang membuat gejala panas dalam atau sakit tenggorokan semakin berkembang.
Buah-buahan masam seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, tomat, dan jeruk bali perlu dihindari. Buah-buahan ini dapat membuat sakit tenggorokan semain berat. Jeruk, jus jeruk dan buah-buahan lainnya yang bersifat asam, dapat mengiritasi permukaan tenggorokan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.