Kasus kematian Brigadir J kini mulai sedikit demi sedikit menemui titik terang. Salah satunya mengenai keterlibatan eks Wakaden B Biro Paminal Divisi Propam Polri, Arif Rachman Arifin yang disuruh Sambo menghancurkan rekaman CCTV.

Saat kelakuannya terbongkar, Sambo pun menangis dan mengakui jika ia menyuruh Arif menghancurkan rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J. Namun sial, usai melakukan perintah Sambo, Arif pun langsung kehilangan jabatannya.

“Beliau ngeliat foto. Jadi ada kursi beliau, ada foto di belakangnya, beliau melihat ada foto keluarganya, nangis beliau, ‘Kamu tahu enggak ini sudah menyangkut kehormatan saya. Percuma saya bintang dua tidak bisa menjaga kehormatan istri saya’,” tutur Arif menceritakan ucapan Sambo, dikutip dari Sosok.id, Kamis (1/12/2022).

“Pak Hendra ngajak ke luar karena melihat beliau mulai menangis, Pak Hendra ngajak keluar,” sambungnya.

Arif pun membeberkan lebih dalam mengenai perintah yang diterimanya dari Sambo.

“Pas kami berdiri, pak Sambo sempet ngomong, ‘Kamu pastikan itu semuanya sudah musnah’,” jelasnya.

Hendra sendiri sebetulnya tahu Brigadir J masih bernafas kala itu.

Tapi Sambo tetap memerintahkan hancurkan semua.

“Awal mulanya Pak Hendra menjelaskan tentang apa yang sudah dilaporkan oleh saya kepada Pak Hendra, kurang lebih 2 kali dijelaskan, tapi Pak Ferdy tidak memberikan respons,” ucap Arif Rachman Arifin.

“Izin Bang, dini hari Arif sudah nonton CCTV terlihat Yosua masih hidup ketika Abang tiba di rumah, dijelaskan dua kali oleh Pak Hendra, tapi Pak Ferdy diam saja.” tambahnya

Baca Juga: Postingan Trisha Eungelica Diserbu Netizen usai Ferdy Sambo Batal Divonis Hukuman Mati dan Putri Candrawathi 'Dikorting' 10 Tahun Penjara