Menu

Sering Disamain, Apa Beda HIV dengan AIDS?

08 Desember 2022 12:25 WIB
Sering Disamain, Apa Beda HIV dengan AIDS?

Ilustrasi pria dan wanita berpegangan tangan dengan pita merah sebagai lambang solidaritas HIV AIDS. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, apakah kamu tahu bahwa HIV dan AIDS merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya kerap dianggap sama namun pada dasarnya keduanya merupakan penyakit yang beda namun berasal dari virus yang sama.

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kondisi akibat serangan virus HIV.

Virus HIV bekerja dengan menghancurkan imunitas tubuh manusia, khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4. Kondisi ini menyebabkan penderitanya rentan pada pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, tuberkulosis (TB) hingga kanker.

Seseorang dinyatakan menderita AIDS jika virus HIV dalam tubuhnya sudah mencapai stadium akhir. Kondisi ini merupakan tahapan paling parah yang dialami oleh penderita HIV.

Tahapan HIV dan AIDS

Melansir MitraKeluarga.com, ada tiga tahap dalam HIV dan AIDS ketika menginfeksi seseorang. Tahapan ini ditandai dengan berbagai gejala, dari yang ringan hingga parah.

1. HIV Akut

Tahap HIV Akut ditandai dengan gejala awal yang umumnya dirasakan oleh penderita HIV dan AIDS:

  • Sakit kepala

  • Demam

  • Flu

  • Muncul ruam

Kemudian, virus mulai menghancurkan sel darah putih dan melawan imunitas tubuh. Pada fase ini, tingkat HIV dalam darah juga sangat tinggi dengan risiko penularan yang cukup besar.

Meskipun baru terjangkit di tahap ini, penanganan seperti Antiretroviral (ARV) direkomendasikan agar penyintas dapat mengurangi risiko penularan HIV dan AIDS.

2. HIV Kronis

Pada tahap ini, penderita tertular HIV dengan perkembang biakkan virus yang rendah, dan tanpa gejala. Namun, jika kondisi ini gak ditangani dengan terapi Antiretroviral (ARV) maka infeksi HIV kronis akan terus tumbuh hingga 10 tahun kedepan. 

ARV dapat mengurangi risiko penularan virus, meskipun melakukan aktivitas seksual kepada orang dengan negatif HIV. Oleh karena itu, penderita sangat dianjurkan untuk melakukan terapi ini untuk menekan angka penularan virus HIV

3. AIDS

AIDS merupakan fase HIV yang paling parah sebab menyerang kekebalan tubuh yang mana tubuh gak bisa melawan infeksi, bakteri, dan kanker. 

Kondisi ini menyebabkan penurunan jumlah sel CD4 dalam tubuh penderita AIDS hingga 200 sel/mm3, padahal kondisi normal seharusnya di kisaran 500-1.600 sel/mm3. Jika gak diobati, maka harapan hidup penderita AIDS hanya 3 tahun sejak penderita dinyatakan positif.

Itu dia perbedaan antara HIV dan AIDS. Semoga bermanfaat, ya, Beauty!

Baca Juga: HIV Meningkat Gegara Anak Usia Dini Sudah Aktif Berhubungan Seksual, Begini Moms Cara Cegah Anak dari Pergaulan Bebas!

Baca Juga: Marak Penyakit HIV Serang Remaja Indonesia, Harap Perhatikan Faktor Risiko yang Mengintai Moms! Salah Satunya Gegara...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.