HerStory, Bekasi —

Para pria biasanya sangat tertarik dengan payudara wanita. Bahkan, pria suka meremas payudara istri ketika berhubungan seks. Namun, meremas payudara nggak boleh sembarangan, lho.

Seksolog Dokter Boyke Dian Nugraha memberitahu tata cara bagi suami meremas payudara istri ketika berhubungan seks, agar menjadi sebuah terapi kesehatan.

Ketika suami meremas payudara istrinya harus dilakukan dengan benar, supaya gak berujung kepada sakit.

"Para pria bisa membantu wanita agar dadanya besar, caranya rajin mengusap dada wanita," ungkap dr.Boyke seperti dikutip dari WAW Entertainment di Channel YouTube via sindikasi Suara.com, Jumat (9/12/2022).

Menurutnya, teknik untuk mengusap dada tersebut bisa membuat otot yang ada di buah dada wanita menjadi baik.

Kata dr.Boyke dengan yang pelru diingat oleh setiap suami adalah ketika memegang payudara istrinya harus dilakukan dengan penuh kelembutan, gak dilakukan secara kasar.

"Memegang dada wanita itu bisa membantu membuat ukurannya besar, tetapi jangan kencang. Bukan meremas kayak cucian diremas-remas," jelas dr.Boyke.

Memegang dengan cara memberikan sentuhan bukan diremas, akan membuat payudara istri bisa mengembang.  

Dokter Boyke mengatakan biasanya para pria yang melihat payudara wanita, saking gregetan, secara gak sadar akan melakukan remasan dengan tenaga kencang.

Justru kata dr.Boyke jika dilakukan dengan cara seperti ini akan berbahaya pada kesehatan payudara wanita. Karena hal itu bisa menjadi pemicu timbulnya kanker payudara.

"Dada wanita itu punyak sensitivitas sehingga tidak perlu diremas-remas, tapi cukup diusap-usap akan mengembang," terang dr. Boyke  

Jika sudah mengembang dan sering dilatih dengan usapan, maka sedikit demi sedikit akan membesar. Bila gak dilakukan secara rutin, maka bisa saja bentuk payudara wanita kembali kepada bentuk awal.

"Jadi mengusap dada wanita akan memperbesar ukuran bukan mitos. Tetapi ingat bukan diremas tetapi diusap," imbau dr.Boyke.

Baca Juga: PakSu Cari Tahu Yuk Hukum Menyentuh Payudara Istri, Apakah Membatalkan Puasa?