Suntik botox merupakan salah satu treatment untuk mengencangkan kulit untuk memberikan kesan awet muda di usia berapapun. Namun apakah kamu tahu bahwa injeksi toksin ini dapat menyebabkan resistensi jika dilakukan secara berlebihan?

Kondisi ini akan menyebabkan kegagalan kulit dalam menerima injeksi botox dalam jumlah besar sehingga kerutan gak akan bisa ditangani dengan perawatan ini. Jika mengalami kondisi ini, maka kerutan akan bertahan abadi gak bisa lagi ditangani dengan botox. 

Botox adalah prosedur perawatan menggunakan larutan hasil penyulingan murni dari botulinum toxin A. Larutan ini berasal dari bakteri Clostridium botulinum penyebab botulisme.

Menurut Ketua PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia), Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, perawatan botox membutuhkan dosis yang terus meningkat yang mana jika dosisnya berlebih ada risiko terjadi resistensi. 

"Kalau diberikan dalam jumlah dosis yang tepat dan berlebihan, suntikan berikutnya memerlukan dosis yang lebih tinggi dan lebih besar, sehingga di masa tua akan butuh jumlah lebih banyak dan berisiko resisten," ujar Dr. Yulianto. 

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk melakukan perawatan botox paling sering adalah 6 bulan sekali. Selain itu, area penyuntikan harus sesuai dengan anjuran dokter. 

Baca Juga: Gak Perlu Botox, Ini 5 Makanan yang Bikin Kulit Kencang Terawat! Mau Coba Gak Moms?

Baca Juga: Meski Bikin Wajah Tirus dan Bisa Samarkan Kerutan, Ternyata Suntik Botox Ada Efek Sampingnya Beauty, Apa Saja?