Ilustrasi penderita hipertensi. (Unsplash/Mufid Majnun)
Hipertensi bisa terjadi pada setiap orang dan merupakan kondisi yang tidak boleh disepelekan lho. Menurut pedoman medis yang diikuti di seluruh dunia, seseorang disebut mengalami hipertensi jika tekanan darah di angka 130/80 mmHg atau lebih. Tapi, ada beberapa mitos tentang hipertensi yang beredar di masyarakat dan masih banyak dipercayai. Kira-kira apa saja ya? Yuk, simak artikel berikut ini!
Anggapan tersebut tentu salah. Kejadian hipertensi memang tidak memiliki gejala, tetapi di balik itu semua, hipertensi terbukti dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, kerusakan hati, kerusakan ginjal, dan organ lain pada tubuh.
Kondisi hipertensi perlu perhatian segera. Sebab, tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal, serangan jantung mendadak, hingga stroke. Inilah mengapa hipertensi sering disebut 'silent killer' karena sering mucul tanpa keluhan atau gejala.
Hipertensi juga bisa memicu timbulnya penyakit stroke dan penyakit jantung koroner sebagai penyebab utama kematian masyarakat.
Faktanya, hipertensi dapat dicegah dan dikelola dengan gaya hidup sehat, Seperti contohnya rutin berolahraga, diet rendah garam, mengonsumsi sayur dan buah serta cek kesehatan berkala.
Faktanya, mengingat tingkat stres dan gaya hidup pria dan wanita yang tidak banyak bergerak akhir-akhir ini, kedua jenis kelamin sama-sama rentan terkena hipertensi. Namun memang pascamenopause, wanita lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: