HerStory, Jakarta —

Tahukah Beauty bahwa area organ intim juga bisa tumbuh jerawat dan itu hal yang cukup wajar. Ternyata memang beberapa area tubuh sensitif seperti area vagina juga bisa ditumbuhi jerawat, lho. 

Jerawat vagina biasanya bukan kondisi yang serius. Tapi mereka bisa menjadi sumber ketidaknyamanan yang luar biasa.

Simak artikel berikut ini yang dilansir dari healthline.com untuk mengetahui tentang beberapa hal yang dapat menyebabkan jerawat di dalam atau di sekitar vagina. Ada juga tips tentang cara merawat dan mencegahnya.

Apa penyebab terbentuknya jerawat vagina?

Penyebabnya enggak selalu jelas, tetapi ada beberapa alasan atas kemungkinan jerawat tersebut ada di area genitalmu.

Dermatitis kontak

Jerawat vagina kemungkinan besar disebabkan oleh dermatitis kontak. Ini adalah reaksi terhadap sesuatu yang menyentuh kulit. Dermatitis kontak pada alat kelamin dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap: mandi busa dan sabun, terutama jika mengandung wewangian, tisu basah, deodoran, losion, bedak, atau parfum wanita. 

Penggunaan tampon atau pembalut wanita juga bisa jadi penyebab munculnya jerawat. Selain itu, kondom, pelumas, atau stimulan gairah seksual, deterjen dan pengering lembar (tisu) juga bisa menjadi faktor tumbuh jerawat.

Vaginamu juga bisa terkena iritasi dan menjadi jerawatam karena beberapa hal, seperti keringat, keputihan, dan air seni.

Folikulitis

Jerawat di area genital bisa jadi akibat infeksi pada folikel rambut akibat bakteri. Mencukur rambut kemaluan merupakan salah satu penyebab potensial folikulitis. Saat rambutmu mulai tumbuh keluar dari folikel, rambut itu mengeriting kembali ke arah kulit, menyebabkan iritasi. 

Pisau cukur

Kekasaran pisau cukur pada kulit sensitif juga dapat menyebabkan hal berikut seperti benjolan, lecet, dan jerawat. Yang bikin ngilu, penggunaan pisau cukur yang enggak hati-hati bisa membuat luka di area kewanitaanmu.

Hidradenitis suppurativa (HS)

Hidradenitis suppurativa (HS), juga disebut acne inversa, adalah penyakit kronis pada kelenjar keringat. Ini menyebabkan lesi seperti jerawat di sekitar tubuh, termasuk area vulva.

Penyebab penyakit inflamasi langka ini masih belum jelas. Ada pengobatan, tapi belum ada obatnya.

Moluskum kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan jerawat di mana saja pada bagian tubuh, termasuk alat kelamin. Perawatannya enggak selalu diperlukan, tetapi dapat diobati dengan obat topikal atau oral. Jika perlu, minta rekomendasi obat dari dokter untuk menghilangkan jerawat.

Tips pencegahan

Setelah kamu bisa mengidentifikasi penyebabnya, hindari kontak dengan bahan yang bisa membuat iritasi. Begini cara untuk membantu mencegah iritasi pada area vagina.

1. Hindari pakaian ketat yang bisa menyebabkan gesekan

Pilih pakaian dalam yang terbuat dari katun daripada bahan sintetis. 

2. Jangan disentuh

Usahakan untuk enggak terlalu banyak menyentuh jerawat.

3. Jangan pakai air panas

Hindari air yang sangat panas saat mandi atau mandi.

4. Jangan membasuh vagina dengan sabun 

Lewati mandi busa dan sabun beraroma. Lihat juga kandungan pada sabun. Gunakan air bersih untuk mencuci alat kelamin sudah cukup.

5. Tanya dokter

Tanyakan kepada dokter perihal produk menstruasi mana yang aman digunakan.

6. Hati-hati mencukur

Karena mencukur dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan jerawat di sekitar vulva, Beauty mungkin perlu membuang pisau cukur. Kamu masih bisa memotong rambut kewanitaan dengan gunting. 

Jika kamu memiliki benjolan atau pertumbuhan yang enggak biasa di area genital, segera temui dokter untuk didiagnosis dan diobati oleh ahlinya langsung.

Baca Juga: Berantas Tuntas Jerawat, La Roche Posay Luncurkan Effaclar Duo+M dengan Phylobioma yang Targetkan Penyebab Utama Masalah Kulit Wanita

Baca Juga: Rekomendasi Serum Viva yang Ampuh Hempas Jerawat, 3 Bahan Ajaib Ini Siap Bikin Wajah Glowing! Mau Coba?