Kasus yang melibatkan Putri Candrawathi hingga saat ini masih terus berlanjut di persidangan.

Meski sudah berjalan dengan waktu yang cukup lama, Putri Candrawathi masih bersikeras menyebutkan kalau dirinya merupakan korban pelecehan seksual atau kekerasan seksual terhadap Brigadir J.

Di lain hal, Irma Hutabarat juga mengungkapkan kalau dirinya tampak mengendus adanya kejanggalan terkait penyataan Putri Candrawathi yang mengaku telah diperkosa.

Bahkan, menurut Irma Hutabarat, pernyataan Putri Candrawathi dinilai tak masuk akal hingga dicurigai kalau itu hanya siasatnya semata demi terbebas dari jeratan hukum terkait kasus kematian Brigadir J tersebut.

Kendati begitu, Irma Hutabarat pun menyoroti soal momen 15 menit saat Brigadir J dipanggil oleh Putri Candrawathi masuk ke dalam kamarnya. Hal itu diungkapkan lewat kesaksian terdakwa Ricky Rizal.

Momen tersebut pun disoroti Irma Hutabarat dan dicurigai sebagai waktu saat Putri Candrawathi merayu Brigadir J untuk meminta bersetubuh dengan dirinya.

"Kalau pun Putri Candrawathi yang memaksakan ada keterangan bahwa dia diperkosa, itu justru PC yang minta diperkosa Yosua (Brigadir J). Namun Yosua-nya enggak mau. Kalau pun ada pemerkosaan, itu karena sebaliknya PC yang minta diperkosa oleh Yosua, karena ada 'misteri 15 menit' itu," ucap Irma Hutabarat, dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya.

Tak hanya itu, Irma Hutabarat juga mengaku heran dengan Putri Candrawathi saat meminta Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, serta mendiang Brigadir J untuk ke kamarnya.

Irma Hutabarat mengaku tak habis pikir dengan Putri Candrawathi, menurutnya istri Ferdy Sambo itu seolah sudah menjadi hal yang biasa untuk memanggil pria lain untuk masuk ke kamarnya.

"Ada keterangan pada waktu ditelepon, RR ditelepon dengan Bharada E yang habis mengantarkan makanan ke sekolah anaknya, itu langsung dipanggil ke kamar. RR ke kamar, Kuat Maruf ke kamar, lalu Yosua ke kamar. Apakah biasa, panggil sopir, ajudan laki-laki ke kamar. Seolah-olah itu biasa ya," ungkap Irma Hutabarat.

Tak hanya itu, Irma Hutabarat juga menyoroti kesaksian Ferdy Sambo yang mengaku tak melaporkan kasus pemerkosaan itu ke polisi serta tak membawa istrinya ke dokter untuk mengetahui kondisi psikologisnya sekaligus melakukan visum setelah mendapat kekerasan seksual.

Tentu saja hal tersebut menjadi suatu hal yang janggal bagi Irma Hutabarat.

"Sebagai seorang suami, istri kamu cerita dia diperkosa terus ngaku sudah tenang. Ini dari empati seorang suami ya, lalu tidak boleh menghubungi ajudan lalu masih satu atap. Menurut saya ini sangat aneh. Kalau dari sisi saya sebagai perempuan, saya tidak akan sudi seatap (dengan pelaku pemerkosa)," pungkasnya.