Anak menumpahkan minuman, emosi langsung naik. Anak mulai banyak bertanya, rasanya jengkel. Si kecil mulai susah makan, rasanya ingin marah. Siapa nih moms yang akhir-akhir ini jadi mudah merasa kesal dan emosi terhadap anak? 

Kalau itu kamu, tenanggg. Sebagai seorang ibu tentu saja kamu boleh marah dengan anak. Tapiii, marahnya harus beralasan ya moms dan jangan melewati batas. Kira-kira apa saja sih batasan yang wajib diketahui ketika sedang marah pada anak? Simak dulu yuk informasi berikut ini! 

Marahlah dengan memiliki alasan 

Jangan hanya karena kamu sedang pusing dengan pekerjaan, lalu kamu menjadi emosi ketika anak bertanya. Silahkan marah jika anak melanggar peraturan yang telah kalian sepakati, sehingga jika dirinya melanggar aturan, kamu akan punya alasan untuk marah. Hindari juga marah hanya karena anak nggak bisa mengerjakan sesuatu sesuai dengan standar orang tua, kamu perlu ingat bahwa anak sedang dalam tahap belajar. 

Jangan membentaknya 

Moms, membentak anak hanya akan menciptakan masalah baru. Ketika kamu membentaknya, itu akan terekam sangat jelas pada otak anak dan dapat menimbulkan trauma pada dirinya. Tentu kamu nggak mau kan anak menjadi trauma dengan ibunya? Meskipun sedang emosi, aturlah nada bicaramu dengan anak dan usahakan bicara baik-baik tanpa mengeluarkan kalimat yang bisa menyakiti hatinya ya. 

Jangan memukulnya 

Buang jauh-jauh pikiran untuk memukul anak ya moms. Sama seperti pada poin sebelumnya, jika kamu memberi ia pukulan maka  otak si kecil akan merekamnya dengan jelas. Selain itu, anak akan merasa sakit hati dan merasa melakukan kesalahan besar. Memukul anak juga dapat menyebabkan trauma yang berkepanjangan. Bahkan, anak bisa saja merasakan benci terhadap orang tuanya ketika ia diperlakukan seperti itu. Sudah pasti kamu nggak mau kan mengalami hal itu? 

Bicara lah dengan baik kepada anak-anak ya moms dan pastikan amarahmu tidak melewati batasan.