Para ilmuwan terus mempelajari efek jangka panjang COVID-19 pada anak-anak. Studi terbaru ini menunjukkan bahwa pasien anak-anak berisiko mengalami TMA atau pembekuan di pembuluh darah kecil.

Rumah Sakit Anak Philadelphia melakukan investigasi terhadap sistem peredaran darah dan darah anak-anak yang telah terinfeksi COVID-19. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh anak-anak menunjukkan kerusakan dalam jangka waktu yang lama setelah terinfeksi COVID-19.

Ilmuwan memasukkan 50 pasien anak dalam penelitian tersebut. Dari pasien ini, 21 tidak menunjukkan gejala, 11 menunjukkan gejala parah, dan 18 mengembangkan MIS-C setelah sembuh.

 MIS-C adalah kondisi yang disebabkan oleh peradangan pada organ yang dapat mematikan. Anak-anak mungkin mengindap MIS-C dua hingga empat minggu setelah dinyatakan positif COVID-19.

Itu berarti anak-anak yang terinfeksi COVID-19, bahkan yang enggak memiliki gejala, berisiko mengalami TMA atau mikroangiopati trombotik. Ini adalah kondisi medis di mana gumpalan darah kecil merusak pembuluh darah terkecil tubuh. Ini dapat menyebabkan cedera pada otak dan ginjal. Dari anak-anak dalam penelitian ini, 86 perswn dinyatakan positif TMA.

"Meskipun kebanyakan anak dengan COVID-19 tidak memiliki penyakit yang parah, penelitian kami menunjukkan bahwa mungkin ada efek lain dari SARS-CoV-2 yang layak diselidiki. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk menentukan apakah anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan SARS-CoV-2 harus diskrining untuk TMA," kata Dr. Teachy dikutip Science Daily.

Baca Juga: Akhirnya Ungkap Wajah Gemas Anak ke Media Sosial, Jennifer Coppen: Tolong Baik Sama Aku Ya...

Baca Juga: Kualitas Gak Ada Lawan! Ini Reebok Luncurkan Desain Menggoda Kolaborasi dengan My Little Pony, Anak-anak Pasti Senang Banget Moms!