Putri Candrawathi menangis saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Istri Ferdy Sambo itu bersikeras dirinya adalah korban pelecehan Brigadir N Yosua Hutabarat.

Putri juga mengaku tak habis pikir Yosua melakukan kekerasan seksual tepat di hari pernikahannya dengan sang suami yang ke-22, yaitu pada 7 Juli 2022. Padahal menurutnya, Yosua sudah dianggap sebagai keluarga.

“Yang lebih sulit saya terima, pelakunya adalah orang yang kami percaya, orang yang kami tempatkan sebagai bagian dari keluarga dan bahkan kami anggap anak seperti halnya seluruh anggota atau ajudan suami saya lainnya,” kata Putri Candrawathi saat membacakan pleidoi di PN Jaksel, dikutip Senin (30/01/23).

Lebih lanjut, Putri mengklaim Brigadir J mengancam akan membunuhnya dan orang-orang yang dicintainya bila kekerasan seksual itu diketahui orang lain.

Karena itu, Putri merasa sangat ketakutan dan menderita, serta menanggung malu.

“Yang Mulia, saya takut. Sangat ketakutan saat itu. Saya sangat menderita dan menanggung malu berkepanjang. Bukan hanya saya, tetapi juga seluruh anggota keluarga kami,” ujarnya.

Selain itu, Putri Candrawathi tak terima dituding sebagai wanita tua yang mengada-ada.

“Di berbagai media dan pemberitaan, saya dituduh berdusta dan mendramatisasi situasi. Tidak berhenti di situ saja, saya dituding sebagai perempuan tua yang mengada-ada. Semua kesalahan diarahkan kepada saya tanpa saya bisa melawan,” ucapnya.

Baca Juga: Postingan Trisha Eungelica Diserbu Netizen usai Ferdy Sambo Batal Divonis Hukuman Mati dan Putri Candrawathi 'Dikorting' 10 Tahun Penjara