Ilustrasi Posisi Seks Cowgirl (Sumber/Shutterstock)
Bagi pasangan suami istri, hubungan seks adalah seuatu perintah Allah SWT agar umat Islam bisa meneruskan keturunannya sekaligus menjaga hubungan agar tetap harmonis.
Islam pun sudah mengatur ketetapan dan tata cara berhubungan suami-istri, yang jika dijalankan maka hubungan intim tersebut akan mendapatkan berkah dari Allah Swt.
Apa sajakah adab yang harus diperhatikan saat berhubungan suami-istri? Berikut dirangkum dari berbagai sumber melalui sindikasi konten Suara.com pada Kamis (2/2/2023).
Dilansir dari perkataan Yusuf Madani dalam buku Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam, baiknya sebelum berhubungan seksual pasangan suami istri berwudhu dan berdoa terlebih dahulu.
Doa yang dipanjatkan yakni mohon diberikan keturunan, serta melaksanakannya di waktu tertentu yang disarankan.
Dalam buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 4, dijelaskan pula adab bersenggama yang disampaikan langsung oleh Rasulullah Saw.
Adab tersebut di antaranya: berwudhu, membaca basmalah, melafalkan Surat Al-Ikhlas, takbir, tahlil, kemudian berdoa sebelum memulainya.
Selain itu, saat berhubungan tak disarankan menghadap kiblat saat berhubungan, sebagai pengagungan terhadap Kakbah.
Berhubungan seksual dalam keadaan telanjang bulat juga dimakruhkan, baiknya tubuh ditutup dengan kain saat berhubungan.
Dilanjutkan supaya si suami untuk memulai dengan merayu, memeluk, mencium. Ketika seorang suami telah mencapai hasratnya, maka jangan tergesa-gesa menyelesaikannya.
Hendaklah untuk menunggu agar istrinya juga sampai pada hasratnya. Serta hindari banyak berbicara saat berhubungan intim.
Adapun bila si suami ingin menggauli istrinya lagi, maka sekiranya untuk membasuh kemaluannya terlebih dahulu dan berwudhu kembali, sebab bisa menambah semangat dan lebih bersih.
Para ulama fiqih menjelaskan bagian kemaluan istri yang boleh disetubuhi, yakni vaginanya, bukan dubur.
Selain itu, si suami diperbolehkan menjamah istrinya dengan teknik apa pun, baik sambil berdiri, dari arah depan atau belakang, dan hal terpenting harus di bagian farjinya.
Sebagaimana dalam firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 223:
Arab Latin: Nis`ukum arul lakum fa`t arakum ann syi`tum
Artinya: Istrimu adalah ladang bagimu. Maka, datangilah ladangmu itu (bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan bagaimana yang kamu sukai.
Quran Kementerian Agama (Kemenag) menerangkan apa yang dimaksud dengan ladang, yakni bahwa istri dianalogikan sebagai ladang atau tempat menanam benih.
Untuk itu, para suami diperintah agar menaburkan bibit pada waktu yang diinginkan.
Nabi SAW dalam sabdanya melarang jika seorang suami menggauli si istri di bagian duburnya. Dari Abu Hurairah, beliau berkata:
Artinya: "Terlaknatlah laki-laki yang menyetubuhi istrinya di duburnya." (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i)
1. Masih dari buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 4, berikut doa yang dapat dilafalkan ketika hendak berhubungan suami istri:
Bismillahil 'aliyyil 'adziimi Allahummaj 'alhaa dzurriyyatan thayyibatan in kunta qaddarta an takhruja dzaalika min shulbii
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Ya Allah, jadikanlah ia keturunan yang baik apabila Engkau menakdirkan akan menganugerahkan anak dari tulang sulbiku."
2. Bisa juga dengan bacaan doa berikut:
Allahumma jannibnii asy-syaithaana wa jannibi asy-syaithaana maa razaqtanii
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah saya dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engkau anugerahkan padaku." (HR Abu Dawud).
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: