Kakak beradik sedang mengonsumsi makanan sehat. (pinterest/freepik)
Moms, pubertas merupakan fase transisi yang dialami manusia dari anak menjadi dewasa. Fase ini ditandai dengan adanya perubahan fisik maupun psikis.
Melansir laman Instagram @tentanganakofficial, Selasa (7/2/2023), ada beberapa tahapan perubahan fisik bagi anak yang terjadi secara berurutan.
Pada anak perempuan, pubertas mulai terjadi pada usia 8 hingga 13 tahun. Adapun tanda pubertas dimulai dari tumbuhnya payudara lalu rambut kemaluan dan ketiak.
Sedangkan bagi anak laki-laki, fase ini akan terjadi pada rentang usia 9 hingga 14 tahun yang mana terjadi pembesaran ukuran testis lalu tumbuh rambut kemaluan dan ketiak.
Jika anak mengalami tahapan pubertas sebelum usia tersebut, maka kemungkinan si kecil telah mengalami pubertas dini (prekoks), Moms. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif, yaitu:
Anak berisiko mengalami gangguan emosional karena ada perbedaan antara dirinya dengan teman sebaya. Akibatnya muncul rasa malu dan stres pada buah hati.
Gak hanya memengaruhi psikis, pubertas dini juga menyebabkan adanya kemungkinan pertumbuhan tinggi anak jadi terhambat. Hal ini terjadi karena lempeng tulang sudah menutup lebih awal dari yang seharusnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya pubertas dini? Ternyata pencegahannya harus dilakukan sejak dini tepatnya saat anak masih balita, Moms. Berikut beberapa hal yang harus Moms perhatikan.
Berdasarkan hasil studi, risiko pubertas dini akan semakin menurun jika asupan nutrisi anak terpenuhi. Adapun, beberapa hal yang dapat Moms lakukan adalah memberikan ASI kepada bayi dengan durasi yang lebih lama.
Selain itu, berikan makanan bernutri seimbang untuk si kecil. Salah satunya adalah yoghurt yang mana merupakan smakanan sehat dengan tinggi probiotik sehingga baik untuk anak.
Moms, anak memang sangat suka dengan makanan manis yang mana pasti kandungan gulanya sangat tinggi, bukan? Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian makanan manis secara berlebih berisiko menyebabkan anak mengalami diabetes, Moms.
Salah satu gangguan akibat diabetes adalah adanya ketidakseimbangan dalam produksi hormon sistem reproduksi. Kondisi ini kemudian dapat mempercepat pubertas pada anak.
Gak hanya dari asupan saja, rupanya aktivitas fisik juga memengaruhi kondisi kesehatan anak di masa depan, lho. Untuk mencegah pubertas dini, pastikan anak aktif dalam melakukan aktivitas fisik tiap hari, Moms.
Gak perlu yang berat, cukup minta anak untuk bermain di pagi hari, merapikan mainannya sendiri, dan luangkan wkatu bermain bersama di luar ruangan. Aktivitas ini akan membantu tubuh bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan usia anak.
Nah, itu dia beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pubertas dini pada anak. Semoga bermanfaat, ya, Moms.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.