Menu

Emosi Ngga Stabil Setelah Menyapih Anak? Bisa Jadi Moms Terkena Post Weaning Depression

22 Desember 2020 12:00 WIB
Emosi Ngga Stabil Setelah Menyapih Anak? Bisa Jadi Moms Terkena Post Weaning Depression

Ilustrasi ibu menyusui (Tiktak.id/Edited by HerStory)

HerStory, Purwokerto —

Mempunyai anak dan bisa menyusui adalah anugerah bagi setiap wanita. Bahagia banget ya rasanya kalau bisa lancar menyusui si kecil. Apalagi, ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak akan terbentuk saat menyusui. Moms merasa bahagia, hangat, dan nyaman kan ketika menyusui si kecil? Tapi, memberikan ASI untuk anak biasanya hanya dilakukan hingga maksimal usia 2 tahun. Kalau sudah lewat masa itu, mau ngga mau Moms harus melakukan penyapihan karena si kecil udah harus mengonsumsi makanan lain.

Moms merasa sedih ngga sih kalau kegiatan menyusui yang biasanya dilakukan rutin harus berhenti? Waktu udah ngga menyusui ini ternyata berdampak secara psikologi Moms. Beberapa ibu merasa emosinya ngga stabil, sedih, dan rasa nyaman berkurang setelah menyapih. Nah kalau Moms mengalami keadaan seperti ini bisa jadi Moms terkena Post Weaning Depression. Kondisi post weaning depression adalah keadaan dimana ibu menderita depresi setelah menyapih anak.

Depresi ini disebabkan karena perubahan hormon. Selama menyusui, hormon oksitoksin dan prolaktin akan meningkat sehingga Moms akan merasa lebih bahagia dan nyaman. Setelah menyapih, hormon itu akan turun dan bikin emosi jadi ngga stabil karena adanya perubahan hormon. Moms bisa merasakan kesedihan, kecemasan, dan lebih mudah tertekan karena perubahan ini. Gejalanya hampir mirip dengan premenstrual syndrome (PMS) tapi dalam tingkat yang lebih parah. Walaupun belum banyak penelitian yang membahas tentang post weaning depression, tapi banyak lho Moms yang mengalami ini.

Nah untuk mengurangi risiko atau mengatasi gejalanya, Moms harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Moms bisa melakukan beberapa kegiatan untuk membantu pemulihan, baik secara fisik maupun secara psikis. Untuk kegiatan fisik, Moms bisa berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Olahraga dan makan makanan sehat akan membuat pikiran menjadi lebih tenang dan bisa memengaruhi perasaan.

Untuk kegiatan yang melatih psikis, Moms bisa berkomunikasi dengan pasangan atau orang terdekat, menyadari kondisi dan menerimanya, dan ngga menyalahkan diri sendiri. Kalau semua sudah dilakukan dan masih belum ada perubahan, Moms bisa mengonsultasikannya dengan dokter. Dalam kondisi ini, beberapa hormon yang memicu depresi ternyata juga ikut bertambah sehingga Moms perlu dibantu dengan pbat tertentu untuk menormalkan hormon tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Mudah agar Berhasil Menyapih Anak Tanpa Tantrum, Dijamin Gak Pake Drama!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan