Childfree. (Pinterest/Edited by HerStory)
Beauty, belakangan ini, YouTuber, Influencer sekaligus penulis buku, Gita Savitri, berhasil bikin jagad maya heboh lantaran dirinya dan suami memilih untuk childfree.
Di Indonesia sendiri, istilah childfree belum begitu dipahami oleh masyarakat luas dan terdengar cukup tabuh yang menjadi perdebatan banyak orang.
Dilansir dari laman HeylawEdu, istilah childfree mengacu kepada keputusan seseorang ataupun pasangan untuk tak memiliki keturunan atau tak memiliki anak.
Selain itu, menurut Oxford Dictionary, istilah childfree merupakan suatu kondisi di mana seseorang atau pasangan tak memiliki anak karena alasan yang utama, yaitu pilihan.
Cambridge Dictionary pun mendefinisikan istilah childfree hampir serupa seperti apa yang dijelaskan oleh Oxford Dictionary, yaitu kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tak memiliki anak.
Nah Beauty, istilah childfree juga lebih familiar di kalangan para feminis dan dalam agenda-agenda feminisime.
Menurut buku berjudul “Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam” yang ditulis oleh Siti Muslikhati, dijelaskan bahwa feminisme merupakan suatu gerakan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender secara kuantitatif. Artinya, pria maupun wanita harus saling berperan, baik itu dalam maupun di luar rumah.
Sedangkan, pernyataan Gita Savitri mengenai childfree menjadi resep awet muda alami ini rupanya menyita perhatian netizen dan publik figur.
Salah satu publik figur yang turut menyoroti pernyataan Gita Savitri adalah presenger Sarah Sechan. Dalam akun media sosial miliknya, Sarah Sechan mengaku tak masalah pada pilihan hidup orang lain. Karena baginya adalah itu hak setiap orang.
"Sesungguhnya semua orang punya hak untuk memilih jalan hidup sendiri, mau nikah atau enggak, mau punya anak atau childfree, mau kerja atau jadi pengangguran. Tidak ada yang berhak memberi tahu Anda sebaliknya," tulis Sarah Sechan.
Meski begitu, Sarah Sechan fokus pada opini Gita Savitri yang menyebut childfree sebagai anti-aging alami.
"Yang perlu dipahami adalah: natural anti-aging (natural ya, enggak ada urusan sama perawatan salon dll) atau stress-free life (hidup anti-stres) sebetulnya bukan dari hal-hal eksternal. Itu tergantung pikiran kita, bagaimana kita menjalani hidup dan menghitung berkat yang kita dapat," ujarnya.
Bahkan Sarah Sechan mengatakan seseorang tak perlu takut menua. Karena pada dasarnya, manusia akan tua dan keriput pada waktunya.
"Kita bukan koleksi museum patung lilin Madame Tussaud," ujarnya.
Bedasarkan pengalamannya, Sarah Sechan mengambil kesimpulan bahwa wanita tak perlu takut kehilangan kebebasan jika pintar memilih pasangan yang baik.
"Setelah menikah saya tetap bisa kerja, punya uang sendiri, travel, dll. Setelah punya anak tetap bisa tidur cukup karena anak saya enggak pernah 'screaming in the morning,' rewel berlebihan atau tantrum," tuturnya.
"Punya anak bukan sekadar hamil dan melahirkan, tapi belajar bonding (membangun ikatan) dengan manusia baru, komunikasi, dan harus selalu usahakan punya/pinjam sebutan anak jaman sekarang, 'chill vibes' (santuy)," sambung Sarah Sechan.
Lebih lanjut, Sarah Sechan menyebut bahwa hidup jangan dibikin rumit. Jika semua terasa nyaman, tak akan stress dari segala sisi.
"Silakan pilih jalan hidupmu sendiri, tapi enggak perlu membandingkan pilihanmu dengan pilihan orang lain. Semua manusia punya alasan dan pengalaman hidup berbeda yang akhirnya menentukan pilihan masing-masing," tutur Sarah Sechan.
Tak hanya Sarah Sechan, Politikus DKI Jakarta, Tsamara Amany juga menulis dalam halaman twitter-nya. Bahwa kunci dari wanita awet muda bukan childfree, tapi punya uang yang cukup untuk bisa merawat tubuh.
“Kenapa saya bilang gini? Dengan uang cukup, seseorang bisa punya babysitter dan support system untuk mengurus anak. Juga punya uang sisa lagi untuk mengurus tubuh dengan skincare misalnya. Variabelnya bukan punya anak atau gak. Tapi uangnya cukup gak?”, tulis perempuan 26 tahun tersebut dalam postingan Twitter selanjutnya.
"Awet muda adalah tampak bahagia, lebih ceria, lebih semangat. Kulit pun akan menggambarkan seperti itu”, ujar Dr. Yovi Yoanita. seperti dikutip dalam YouTube CNN Indonesia.
Menurut Kamus Cambridge, childfree adalah penggunaan istilah untuk menyebut pilihan orang yang enggan memiliki anak. Hal tersebut berbeda dengan kondisi childless, yaitu mereka yang ingin dikaruniai anak tetapi tidak bisa karena beberapa alasan. Sehingga keputusan childfree terletak pada keinginan yang disengaja atau tidak.
Population Media Center menjelaskan bahwa seringkali keputusan childfree dianggap bertentangan dengan norma peradaban pro-natalitas. Dominasi pro-natalitas telah mengakar dan dianut hampir seluruh manusia di bumi, bahwa melahirkan anak dan menjadi orang tua disebut salah satu bentuk kesuksesan manusia.
S Dalphonse dari National Center for Biotechnology Information memaparkan bahwa satu dari sebelas wanita berusia 44 tahun tak memiliki anak berdasarkan basis data Pusat Statistik Kesehatan Nasional Amerika Serikat tahun 1975.
Sementara pada 1993, angka tersebut melonjak tajam menjadi satu dari enam wanita. Terdapat sejumlah alasan mengapa orang memilih tak punya anak, antara lain:
1. Tak ingin meninggalkan karier.
2. Pernikahan dianggap kurang stabil atau rawan terjadi perceraian.
3. Dibesarkan di lingkungan yang jauh dari kata menyenangkan.
4. Tidak mau menghadapi tekanan mental, seperti kelelahan, frustasi, hingga sakit hati saat merawat anak.
5. Ingin memiliki banyak uang dan waktu luang untuk dihabiskan sendiri.
Nah, bagaimana pendapatmu sendiri, Beauty?
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.