Balita dengan ekspresi cemberut (Unsplash/Alexander Dummer)
Tak hanya menyerang orang dewasa, diabetes juga banyak menyerang anak-anak lho Moms. Di Indonesia sendiri, kasus diabetes melitus pada anak megalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlahnya mencapai 70 kali lipat per Januarai 2023 dibandingkan tahun 2010. Dari jumlah tersebut, terbanyak pada anak usia 10-14 tahun (46,23 persen).
Melansir dari laman Jurnas.com, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universita Tarumanegara Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto Sp.A (K), menyarankan orang tua agar mengetahui gejala diabetes pada anak sejak dini.
Menurutnya, penyebab anak mengidap diabetes melitus terdiri dari berbagai faktor. Mulai dari kecenderungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun, dan gangguan sel beta pankreas.
Jika diperhatian, anak-anak yang mengidap diabetes melitus akan mengalami beberapa gejala, seperti:
Dalam dunia media, kondisi tersebut disebut dengan istilah 3P, yaitu polyphagi, polidipsi, dan poliuri.
"Bagi yang anaknya terkena diabetes melitus sebaiknya para orang tua rutin memeriksa gula darah anaknya, melakukan pengobatan dengan benar misalnya mendampingi anaknya saat terapi insulin, perhatikan asupan makanan dan minuman serta rajin berolahraga," kata dr. Naomi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.