Ilustrasi ibu hamil yang terpapar covid-19. (Pinterest/Freepik)
Moms, rasanya semua orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh sehat sejak dari masa kandungan hingga dewasa. Tak heran segala kebutuhan nutrisi baik diberikan agar anak dapat tumbuh sempurna.
Namun, tak hanya nutrisi, ternyata polusi udara sangat berperan dalam perkembangan anak, khususnya sejak masa kandungan.
"Kualitas udara atau kualitas udara yang buruk yang berpolusi itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin apabila terhirup oleh ibu yang sedang mengandung," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Dinda Darmeisya, dalam wawancara bersama Bicara Udara.
Sayangnya menurut dr. Dinda, masalah polusi udara bagi kesehatan ibu hamil dan janin ini belum dianggap penting karena banyak banyak yang belum tahu.
Padahal, sebenarnya ini adalah suatu ancaman lain di samping dari ancaman nutrisi atau gizi buruk pada ibu hamil.
"Jadi awarness-nya masih sangat rendah," katanya.
dr. Dinda menjelaskan bahwa polusi udara terdiri dari dua macam, yaitu gas dan partikel. Dia juga mengatakan untuk polusi udara berupa partikel bisa masuk ke dalam pembuluh darah ibu hamil melalui paru-paru, kemudian dibawa terus sampai ke ari-ari.
"Itu yang bisa menyebabkan nanti gangguan terhadap perkembangan bayinya," ujar dr. Dinda.
Dalam ilmu patofisiologi, polusi udara bisa berdampak pada komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya atau preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
"Jadi sama-sama partikel itu dibawa dia akan merusak dan di situ terjadi hambatan aliran nutrisi dari ibu ke bayinya sehingga bayi tak bisa berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya," katanya menjelaskan.
Ketika pertumbuhan janin terganggu atau ada hambatan, maka sang ibu tak bisa memberikan nutrisi lagi. Nutrisi yang terhambat tersebut bisa mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan yang kurang.
"Dan kalau sampai harus dikeluarkan belum waktunya berarti kan begini prematur," ucap dr. Dinda.
Nah, agar ibu hamil dan janinnya tetap aman dari polusi udara, dr. Dinda merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi untuk memantau kualitas udara itu sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Jika kualitas udara sedang membahayakan, ibu hamil bisa menggunakan masker yang kerapatannya cukup cukup.
"Sehingga si polutan itu nggak bisa tembus kemudian juga kalau di dalam ruangan yang bisa menutup jendela dan menggunakan air purifier," katanya.
Ia menambahkan, para ibu juga harus menyiapkan kehamilan dari dalam dan harus memperbaiki nutrisi dulu untuk persiapan kehamilan maupun misalnya sudah hamil di trimester awal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.