Menu

Berdayakan Perempuan, Stephanie Nursalim Rintis Bisnis Fashion dari Kota Kecil Bermodal Rp10 Juta Pertama dalam Hidup!

06 Maret 2023 19:06 WIB
Berdayakan Perempuan, Stephanie Nursalim Rintis Bisnis Fashion dari Kota Kecil Bermodal Rp10 Juta Pertama dalam Hidup!

Stephanie Nursalim selaku pemilik usaha Morningsol (Noorma/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, Tokopedia menghadirkan bincang spesial dengan mitra pelaku bisnis lokal yang dirintis oleh perempuan, salah satunya Morningsol. 

Morningsol merupakan UMKM yang bergerak di bidang fashion dan dirintis oleh seorang wanita yang berasal dari desa kecil di Sukoharjo bernama Stephanie Nursalim. Ia mengaku mengalami fase jatuh bangun saat memulai karier yang melenceng dari latar belakang pendidikannya.

Pada dasarnya Stephanie merupakan lulusan Ilmu Komunikasi yang memulai karier di media. Namun, passion-nya terhadap fashion gak melunturkan semangat untuk menggeluti bidang ini.

“Awalnya sekolah di komunikasi dan masuk ke majalah dan brand,” ungkapnya dalam bincang-bincang ‘Sambut Hari Perempuan Sedunia: Tokopedia bersama Pemerintah Lindungi dan Berdayakan Perempuan Pegiat Usaha dengan NIB’ di Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Ia mencoba untuk bekerja di brand fashion untuk menambah pengetahuan di bidang ini. Hingga pada suatu titik, ia dihadapkan dengan masalah sulit terkait kondisi finansial.

Stephanie memutuskan untuk merintis bisnis sendiri sebab penghasilannya kurang mencukupi. Inilah awal mula Morningsol berdiri, Beauty.

“Bekerja sebagai pegawai itu kurang cukup menghadapi badai yang lagi menerpa keluarga. Di situlah aku membuat morningsol,” ungkapnya.

Bersama sang ibu, Stephanie membangun Morningsol dari nol. Ia memanfaatkan uang Rp10 juta pertama yang berhasil dikumpulkannya untuk menjadi modal bisnis fasyennya ini.

“Aku memulai bisnis dari Rp10 juta pertama aku dan aku baru punya satu penjahit pertama,” ungkapnya menceritakan awal mula bisnis ini berdiri.

Mengenang masa awal berdiri Morningsol, Stephanie Nursalim gak memungkiri adanya hambatan besar berada di depannya. Sekitar 5 tahun lalu, ia menjelaskan bahwa transaksi online masih sedikit peminat, sehingga bisnisnya kurang dilirik.

Apalagi, base penjualan Morningsol berasal dari desa di daerah Jawa Tengah yang mungkin masih asing di telinga beberapa orang. Inilah yang menjadi hambatan terbesar baginya dalam memulai bisnis.

"Saat itu online shop masih belum marak jadi masih sulit banget. Saat itu Indonesia belum percaya dengan penjualan online apa lagi aku berasal dari kota kecil Sukoharjo,” jelasnya.

Meski begitu, ia gak menyerah dalam bisnisnya, lho. Berawal dari segelintir orang dan dimulai bersama sang ibu, kini Morningsol sudah berhasil memberdayakan sekitar 60 orang sebagai pekerja yang mana 100 persen adalah perempuan.

Kenapa Stephanie ingin memberdayakan perempuan?

Ia yakin bahwa ‘perempuan’ bukanlah menjadi penghalang untuk berkarier. Apalagi sudah seharusnya perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan pria dalam hal meniti karier.

“Di Morningsol aku memulainya berdua sama mamaku. Semua tim dari Morningsol adalah perempuan. Aku percaya bahwa perempuan harus bisa. Perempuan berdiri di kaki masing-masing. Bukan berarti sok berkompetisi dengan laki-laki, tapi kita punya kesempatan yang sama,” terangnya.

Tekadnya untuk membuka lapangan kerja kepada perempuan ini semakin bulat karena ia pernah berada di posisi yang gak berdaya. Oleh karena itu, ia ingin memberikan harapan kepada para perempuan yang sedang berjuang untuk bangkit dan gak menyerah.

“Kita mau dong mencoba lapangan kerja khususnya untuk wanita karena aku pernah mengalami hal yang sulit dilewati sebagai perempuan. Kita ingin berbagi berkat karena di luar sana mungkin pernah melalui apa yang aku lalui,” terang Stephanie.

“Semoga Morningsol bisa menjadi wadah u perempuan di indonesia,” tandasnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan