Menu

Peringati World Glaucoma Week 2023, JEC Adakan Operasi Implan Glaukoma Gratis untuk 100 Penderita

09 Maret 2023 17:02 WIB
Peringati World Glaucoma Week 2023, JEC Adakan Operasi Implan Glaukoma Gratis untuk 100 Penderita

Press conference dalam rangka Peringati World Glaucoma Week 2023, yang digelar secara virtual, Kamis (9/3/2023). (Nailul Iffah/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, seperti yang kita tahu, glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.  Bahkan nyaris tanpa gejala, glaukoma berpotensi memberi dampak yang lebih fatal, yaitu kebutaan permanen.

Tentu tak ada yang ingin mengalami kebutaan permanen akibat glaukoma ya, Beauty!

Karenanya, dalam rangka memperingati World Glaucoma Week 2023 (berlangsung 12-18 Maret 2023), JEC Eye Hospitals and Clinics kembali menggiatkan kesadaran masyarakat terhadap glaukoma melalui serangkaian aktivitas.

Salah satunya, tindakan operasi implan glaukoma secara gratis kepada 100 penderita, menjadi inisiatif sosial pertama di Indonesia yang bergerak di ranah ini.

Prof. DR. dr. Widya Artini Wiyogo, Sp.M(K), selaku Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Subspesialis Glaukoma, dan Ketua JEC Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals & Clinics, mengatakan bahwa glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak pada kualitas hidup penyandangnya.

“Bersifat kronis, glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup penyandangnya. Dari kecemasan bahkan depresi adanya risiko kebutaan, keterbatasan aktivitas sehari-hari karena gangguan lapang pandang, kendala fungsi sosial karena mulai menghilangnya penglihatan, hingga efek samping pengobatan, serta pengaruh finansial akibat biaya pengobatan yang dikeluarkan,” ungkap Prof. DR. dr. Widya Artini Wiyogo, Sp.M(K), dalam sesi tanya jawab via zoom, Kamis (9/3/2023).

Lebih lanjut, dr. Widya menyebut masalah glaukoma di Indonesia masih memprihatinkan dan terlambat mendapatkan penanganan dari ahli.

“Sayangnya, di Indonesia permasalahan glaukoma masih memprihatinkan lantaran penderita seringkali baru mencari pengobatan ketika sudah pada stadium lanjut. Lebih dari 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala. Ini yang membuat glaukoma dijuluki sebagai ‘si pencuri penglihatan’. Karenanya, penatalaksanaan glaukoma sedini mungkin sangatlah krusial agar progresivitas penyakit ini dapat dikontrol dan kerusakan saraf mata bisa diperlambat sehingga kebutaan pun tercegah,” tambah dr. Widya.


Data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam laporan “Situasi Glaukoma di Indonesia” (2019)  memprediksi jumlah penderita glaukoma secara global pada 2020 mencapai 76 juta atau meningkat sekitar 25,6i angka satu dekade lalu yang masih 60,5 juta orang.

Sementara di Indonesia, data yang sempat dirilis secara resmi barulah prevalensi glaukoma sebesar 0,46% (setiap 4 sampai 5 orang per 1.000 penduduk).  JEC sendiri hingga 2022 kemarin telah menangani hampir mencapai 110.000 kunjungan pasien glaukoma selama 3 tahun terakhir. 

Memahami situasi mengkhawatirkan tersebut, JEC Eye Hospitals and Clinics kembali menjalankan inisiatif tahunan guna menggiatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit glaukoma. Rangkaian aktivitas telah disusun dengan mengusung tema "Building the Ecosystem to Fight Glaucoma".

Implan glaukoma merupakan prosedur bedah untuk menurunkan tekanan dalam bola mata pada pasien glaukoma. Operasi ini menjadi pilihan utama bagi pasien glaukoma dengan tekanan bola mata yang tetap tidak terkontrol, atau terjadi kerusakan saraf mata yang berat, dan sudah tidak mampu merespons terapi lainnya.

Prosedur implan glaukoma melibatkan pemasangan implan kecil di dalam mata (berupa tabung silikon kecil/trabekular mikro) untuk membantu mengalirkan cairan agar keluar dari bola mata dan menurunkan tekanan intraokular.

Selain pelaksanaan operasi implan glaukoma, peringatan JEC World Glaucoma Week 2023 juga dirangkai dengan berbagai aktivitas yang menyasar tiga target audiens selama Maret ini. Untuk kalangan dokter mata, JEC menggelar kursus didaktik laser yang melibatkan dokter mata seluruh Indonesia.

Untuk kalangan tenaga kesehatan lainnya, JEC menghadirkan seminar daring dan lokakarya manajemen penanganan glaukoma bagi para perawat, webinar pendeteksian dan penanganan glaukoma awal bagi dokter umum, serta seminar terapi glaukoma bagi apoteker.

Sementara, bagi masyarakat umum, JEC menyiapkan seminar umum glaukoma, skrining dan konsultasi mata gratis, dan siniar (podcast) edisi khusus yang mengupas glaukoma bersama spesialis glaukoma dari JEC. 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan