Moms, kanker darah atau leukimia merupakan salah satu penyakit yang banyak diidap anak di Indonesia. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendorong agar setiap orang tua melakukan pencegahan dengan deteksi dini.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Situ Nadia Tarmizi, data yang ada dari Globocan 2022, jumlah kanker anak sekitar 11.000 atau 2-3 persen dari total kanker. Nah, leukimia menjadi salah satu penyakit kanker yang dialami karena terlambat dideteksi.

Lebih lanjut, Kemenkes menghimbau kepada orang tua agar bisa mendeteksi leukimia secara CERDIK. Ini terdiri dari cek kesehatan secara berkala, menghindari paparan asap rokok, rajin berlahraga, diet sehat, istirahat yang cukup, serta kelola stres dengan baik.

Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas faktor risiko penyebab kanker pada anak-anak. Ada dugaan karena disebabkan empat faktor, seperti zat kimia, genetik, radiasi, serta virus.

Selain itu, kanker pada anak juga belum bisa dicegah dan tidak semuanya dapat terdeteksi sejak dini. Tapi, sebagai orang tua bisa menerapkan perilaku CERDIK, sebagai upaya pencegahan penyakit kanker pada anak.

Perlu diingat juga, leukimia memiliki beberapa gejala, seperti:

• anak rewel
• lemah
• pucat
• demam tanpa sebab yang jelas
• nafsu makan menurun
• pendarahan kulit
• terjadi pembesaran limpa, hati, dan kelenjar getah bening
• pembesaran buah zakar
• nyeri tulang sehingga membuat anak-anak tidak mau berdiri atau berjalan.

Jika si kecil mengalami gejala di atas, segera bawa anak ke dokter agar mendapat pengobatan dengan tepat. Catat ya Moms!