Ilustrasi bayi menangis (Freepik/cookie_studio)
Moms, satu-satunya cara bayi untuk berkomunikasi adalah dengan menangis. Mereka mengekspresikan berbagai keinginannya untuk direspons oleh Moms.
Bayi bergantung pada Moms untuk mendapatkan makanan, kehangatan, cinta, keamanan, dan kenyamanan. Namun, tangisan bayi terkadang menjadi hal rumit karena Moms perlu menafsirkannya.
Biar gak bingung, yuk kenali 4 alasan bayi menangis, sebagaimana sudah HerStory kutip dari Petit Journey, Senin (27/3/2023).
Bayi akan menangis jika merasa tidak nyaman karena popoknya sudah penuh atau kotor. Kelembapan menimbulkan rasa gatal yang meresahkan bagi si kecil.
Biasanya, ciri-ciri tangisan karena popok kotor cenderung pendek namun terjadi terus menerus. Segeralah ganti popok si kecil agar mereka kembali nyaman dan tak rewel.
Bayi biasanya merasa kelelahan jika seharian terlalu banyak menerima stimulasi. Hal tersebut disebabkan rumahnya terlalu berisik, banyak orang bermain dengannya, kondisi kamarnya terlalu terang atau panas sehingga waktu tidurnya terganggu.
Tangisan bayi yang lelah cenderung bernada tinggi. Bayi memulai dengan rengekan lembut pendek lalu meningkatkan intensitas tangisannya sampai kebutuhannya terpenuhi.
Meski belum dapat melakukan apapun, bayi juga memiliki rasa bosan dan butuh perhatian lebih jika ia merasa kesepian. Biasanya mereka akan menangis untuk memanggil seseorang agar menggendongnya.
Tangisan rasa bosan si bayi biasanya diawali dengan suara seperti “guuu” menandakan ingin berinteraksi dengan orang lain. Jika tak ada yang menanggapinya maka bayi akan menangis agar perhatian tertuju padanya.
Tanda bayi sakit paling mudah dikenali dari tangisannya. Jika sudah diberi makan, dihibur, atau sudah tidur cukup tetapi si kecil masih menangis, itu tandanya ada masalah dalam tubuhnya.
Tangisan bayi sakit terdengar lemah karena tubuhnya terasa lemas.
Semoga informasinya berguna, ya Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.