Ilustrasi berbuka puasa. (pinterest/freepik)
Ketika berbuka puasa, terkadang kita tidak menyadari apa saja yang sudah masuk ke dalam perut. Setelah seharian menahan lapar dan haus, semua makanan ada di depan mata terlihat nikmat sehingga gak boleh ada yang terlewatkan.
Akhirnya tanpa disadari perut begah karena kebiasaan makan yang berlebihan. Tahukah Beauty, makan tanpa dikontrol saat berbuka puasa berdampak buruk bagi kesehatan, lho.
Bukannya kenyang dan menyehatkan, asupan makanan yang gak dikontrol justru menimbulkan berbagai risiko penyakit. Adapun yang paling berbahaya dapat menyebabkan kanker.
Lantas apa saja bahaya makan berlebihan saat berbuka puasaEfek Makan Berlebihan Saat Buka Puasa? Yuk simak penjelasan berikut ini, sebagaimana sudah HerStory kutip dari Health Shots, Jumat (31/3/2023).
Beauty, pernahkah kamu merasa tubuh menjadi lambat setelah makan yang berlebihan? Nah, ini terjadi karena tubuh masih menyesuaikan untuk mencerna porsi makan yang besar.
Perut yang membesar setelah makan mendorong organ lain merasa gak nyaman. Akibatnya, kamu jadi lambat untuk beraktivitas dan berpikir serta mudah lelah.
Saat makan, perut menghasilkan asam klorida untuk memecah makanan menjadi bentuk yang mudah dicerna. Jika kamu makan berlebihan, asam dari perut bergerak ke atas ke pipa makanan, menyebabkan mulas dan refluks asam.
Risiko berbahaya dari makan yang berlebihan adalah resistensi insulin. Ini merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh gak bisa menggunakan gula darah dengan baik karena ada gangguan dalam merespons insulin.
Akibatnya, hati menjadi berlemak. Jika makan berlebihan dibiarkan tak terkendali, risiko penyakit ini dapat berkembang menjadi steato-hepatitis nonalkohol dan menyebabkan gangguan hati lebih serius.
Obesitas adalah akumulasi kelebihan lemak yang menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Tanpa disadari, obesitas bisa membunuh secara diam-diam.
Mengonsumsi lebih banyak kalori daripada nutrisi lainnya merupakan salah satu faktor kenaikan berat badan. Penambahan berat meningkatkan risiko kondisi metabolisme lainnya seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, PCOD, dan sebagainya.
Pada risiko jangka panjang, makan berlebihan bisa menyebabkan kanker. Tentunya, kanker berkaitan dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Makan berlebihan dengan nutrisi tak seimbang berdampak pada sistem pencernaan. Perlu dipahami, enzim pencernaan hanya tersedia dalam jumlah terbatas.
Jadi, semakin besar jumlah asupan, kian lama waktu dibutuhkan untuk dicerna. Proses pencernaan yang melambat ini membuat makanan bertahan di perut dalam jangka waktu lama dan mungkin berubah menjadi lemak atau racun.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.