Sepanjang Ramadan, ada satu malam istimewa yang dinanti-nanti umat Muslim, yaitu malam Lailatul Qadar. Seperti diketahui, Lailatul Qadar disebut sebagai malam kemuliaan tanda kebesaran Allah SWT. 

Pada malam itu, permulaan diturunkannya Al-Quran. Bahkan, Lailatul Qadar digambarkan memiliki kemuliaan lebih baik dari seribu bulan. 

Kendati demikian, malam Lailatul Qadar tak diketahui kedatangannya. Namun, mayoritas ulama sepakat malam kemuliaan itu terjadi di 10 hari terakhir Ramadan.

Nabi Muhammad SAW berkata:

تَحَرَّوْالَيْلَةَالْقَدْرِفِيالْوِتْرِمِنَالْعَشْرِالأَوَاخِرِمِنْرَمَضَانَ

"Cari Laylatul Qadr di malam-malam aneh dari sepuluh malam terakhir Ramadhan." Al-Bukhari)

Melalui hadits Rasulullah SAW, ada beberapa tanda malam Lailatul Qadar yang bisa dikenali oleh umat Muslim sehingga dapat segera berlomba mengejar kebaikan. Tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut. 

1. Bulan Tampak Setengah

Mengutip dari Muslim Matters, salah satu tanda malam Lailatul Qadar adalah bulan yang tampak hanya setengah. Dalam hadits Sahih Muslim, Abu Hurairah berkata:

“تذاكرناليلةَالقدرِعندرسولِاللهِصلَّىاللهُعليهِوسلَّمَ . فقال : ” أيكميذكرُ،حينطلعالقمرُوهومثلُشِقِّجَفْنَةٍ؟”

"Kami berbicara tentang Laylatul Qadar di hadapan Rasulullah (صلىاللهعليهوسلم) dan dia berkata: Dia yang di antara kamu ingat (malam) ketika bulan terbit dan itu seperti sepotong piring?"

2. Malam Terasa Tenang

Dalam Sahih Al-Jami', Nabi SAW berkata:

ليلةُالقدْرِليلةٌسمِحَةٌ،طَلِقَةٌ،لاحارَّةٌولابارِدَةٌ

“Malam Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan damai. Ini tidak panas dan juga tidak dingin...”

3. Matahari Bersinar Tak Menyengat

Ciri-ciri selanjutnya dari malam Lailatul Qadar adalah cahaya matahari yang lemah atau tak bersinar kuat. Tanda ini disebutkan dalam satu hadits Ubay bin Ka’ab, Radhiyallahu annhu, Rasulullah SAW berkata: 

"Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim)