Beauty, bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah di mana Allah selalu melipatgandakan setiap amalan kebaikan. Bahkan, di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan atau malam Lailatul Qadar menjadi waktu terbaik untuk umat muslim beramal. 

Malam Lailatul Qadr disebut lebih baik dari malam seribu bulan sangkin istimewanya malam ini. Gak heran jika umat muslim berlomba untuk melakukan kebaikan dan mendapatkan keistimewaannya. 

Buya Yahya mengatakan bahwa umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan soleh seperti salat, membaca Al-Quran, serta berdzikir. Amalan di malam ini akan menghapus dosa di masa lalu, lho. 

"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul qadar dengan iman dan ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari).

Namun, bagaimana dengan wanita yang sedang menstruasi di waktu ini? Apakah ia boleh melakukan alaman soleh?

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa pada dasarnya wanita yang sedang menstruasi tetap harus melakukan amal soleh. Bahkan, ia menegaskan bahwa fase menstruasi gak boleh dijadikan sebagai waktu ‘libur’ beribadah. 

Pada hakikatnya, ibadah soleh bukan hanya sekadar salat. Masih banyak amalan lain yang dapat dilakukan oleh wanita ketika sedang menstruasi. 

Sama halnya saat malam Lailatul Qadar, wanita yang sedang haid tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan keistimewaan malam tersebut. Kamu dapat berdzikir dan bersalawat, Beauty. 

Wanita yang sedang menstruasi memang gak mengikuti ibadah puasa, salat, tarawih, dan taduatus Al-Quran. Namun, Buya Yahya mengakatan bahwa sebaiknya dzikir dan salawat harus senantiasa diamalkan. 

Nah, dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa wanita juga tetap dapat menghidupkan malam Lailatul Qadar, ya.