Dunia kesehatan dihebohkan dengan kabar seorang wanita di China yang meninggal dunia karena terinfeksi flu burung H3N8. Berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia, ini merupakan kasus kematian pertama di dunia dari jenis flu burung tersebut Moms.

Sebenarnya, virus flu burung sudah beredar sejak 2002 setelah pertama kali muncul di unggas air Amerika Utara. Virus tersebut menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut. Tapi kemudian virus ini terdeteksi pada manusia di China pada April dan Mei 2022.

Melansir laman Kompas.com, Kamis (13/4/2023), wanita yang meninggal dunia itu jatuh sakit pada 22 Februari 2023, kemudian dirawat di rumah sakit karena pneumonia parah pada 3 Maret 2023, dan meninggal pada 16 Maret 2023.

Wanita tersebut disebutkan memiliki riwayat terpapar unggas hidup sebelum timbulnua penyakit dan juga riwayat kehadiran burung liar di sekitar rumahnya. Meski paparan dari unggas pasar hidup mungkin menyebabkan kasus, tapi masih belum jelas sumber pasti infeksi dan bagaimana virus terkait flu burung H3N8 ini.

Virus flu burung tidak memiliki kemampuan menyebar dengan mudah dari orang ke orang, sehingga risiko penyebarannya di antara manusia di tingkat nasional, regional, dan internasioanl pun dianggap masih rendah.

Meski begitu, sifat virus influenza yang terus berkembang, WHO menekankan pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi perubahan virologis, epidemiologis dan klinis yang terkait virus influenza uang beredar bisa memengaruhi kesehatan manusia (atau hewan).

Baca Juga: Kasus Flu Burung pada Sapi Meningkat, Bisa Ancam Pasokan Daging, Susu, dan Telur untuk Lebaran Gak Sih?