Menu

Mengenal Imposter Syndrome, Ketika Kamu Tak Mempercayai Diri Sendiri

20 Januari 2021 09:30 WIB
Mengenal Imposter Syndrome, Ketika Kamu Tak Mempercayai Diri Sendiri

Seorang wanita yang sedang duduk di bangku hitam (Unsplash/Anthony Tran)

HerStory, Bogor —

Beauty, kamu apakah kamu kerap meragukan kemampuan diri sendiri? Kalau iya, kamu harus segera waspada ya, karena bisa jadi mengalami imposter syndrome. Imposter syndrom adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sering kali meragukan kemampuan sendiri bahkan merasa tak pantas untuk meraih kesuksennya. 

Imposter syndrome merupakan kondisi psikologis dan tak termasuk ke dalam gangguan mental. Akan tetapi perlu diingat, bahwa kondisi ini pun tak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi ya. 

Seseorang yang mengalami kondisi tersebut biasanya cenderung merasa bahwa dirinya tak memiliki kecerdasan, tak kreatif, tak memiliki bakat, dan tak memiliki kemampuan apa pun. Bahkan ia merasa bahwa setiap pencapaian yang berhasil diraih hanya disebabkan oleh faktor keberuntungan. 

Imposter syndrome pun dikenal dengan istilah sindrom penipu. Hal itu karena mereka yang mengalami permasalahan ini kerap dihantui oleh rasa takut jika suatu saat nanti jati dirinya terungkap maka ia akan dianggap penipu oleh lingkungan sekitarnya. 

Mereka yang mengalami imposter syndrome biasanya akan ditandai dengan sering meragukan diri sendiri, sering merasa kesuksesan yang diraihnya adalah faktor keberuntungan, tak mampu menilai keterampilan diri, merasa takut gagal, dan juga merasa kecewa bahkan frustasi apabila ia tak mampu memenuhi standarnya. 

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom penipu ini, diantaranya adalah karena pola asuh orang tua, lingkungan yang terlalu kompetitif, sifat perfeksionis, dan juga memiliki peran baru. 

Apabila kamu merasa semua hal tersebut ada di dalam diri kamu dan cukup mengganggu, kamu bisa lho untuk melakukan konsultasi dengan seorang psikolog. Imposter syndrome tak boleh disepelekan, karena jika diabaikan begitu saja dapat membuat penderitanya mengalami kecemasan berlebih bahkan depresi. 

Baca Juga: Tamara Tyasmara Akui Kelelahan Usai Jalani Tes Psikologi Selama 3 Jam, Shandy Arifin: Klien Kami Capek!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan