Pesulap Merah alias Marcel Radhival mendadak harus berhadapan dengan Dewan Adat Dayak karena penyataannya soal dukun menimbulkan kontroversi.

Pernyataan itupun menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat hingga Pesulap Merah harus mendapatkan sanksi adat Dayak.

Menurut Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak DKI Jakarta, Lawadi Nusah, Pesulap Merah dianggap melecehkan masyarakat Dayak usai menyinggung soal pengobatan Ida Dayak.

“Kata Dukun dalam masyarakat adat Dayak adalah orang yang berprofesi membantu warga dalam hal melahirkan, disebut dukun beranak, ahli patah pulang disebut dukun patah tulang, mengobati orang sakit karena sembrono atau lalai. Semua dukun orang Dayak pada dasarnya menolong, tidak untuk mencari keuntungan pribadi,” jelas Lawadi.

Bahkan, dalam unggahan akun Twitter @PakkatDayak, terlihat Pesulap Merah menghadiri pertemuan dengan Dewan Adat Dayak.

“Kena sangsi adat. Moga bukan denda babi 100 ekor,” bunyi cuitan akun tersebut.

Menanggapi kabar soal dirinya yang semakin melebar, Pesulap Merah pun angkat bicara melalui akun YouTubenya Pesulap Merah Official.

“Alhamdulillah udah dibantu diluruskan kesalahpahaman, hoax dan fitnah yang beredar tentang saya seolah merendahkan/menantang suku dengan Dewan Adat Dayak Jakarta dan Majelis Adat Dayak Nasional,” tulis Pesulap Merah.

“Ketika OTAK lebih digunakan daripada OTOT maka akan ketemu FAKTA SEBENARNYA. Dengan kasus adu domba dan fitnahan ini, semakin menerangkan bahwa saya tidak pernah membahas/menyerang suatu kepercayaan budaya/adat/suku tertentu, tapi saya bahas/bongkar rahasianya adalah fokus ke PERDUKUNAN/Keajaiban yang disalahgunakan,” pungkasnya.