Selepas Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa syawal guna melengkapi ibadahnya. Tentunya, ibadah sunah yang dilaksanakan 6 hari ini memiliki banyak keutamaan. 

Rasulullah SAW bersabda: 

منصامرمضانثمأتبعهستامنشوالكانكصيامالدهر

"Barang siapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh." (HR Muslim)

Mengutip dari NU Online, Senin (24/4/2023) puasa syawal juga merupakan bukti syukur karena selama Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT. Rasulullah saw bersabda:

مَنْصَامَرَمَضَانَإِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُمَاتَقَدَّمَمِنْذَنْبِهِ [وفيرواية]: مَنْقَامَرَمَضَانَإِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُمَاتَقَدَّمَمِنْذَنْبِهِ

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim) 

Niat Puasa Syawal

Seperti amalan ibadah lainnya, puasa syawal juga diawali dengan membaca niat. Berikut ini niatnya: 

نَوَيْتُصَوْمَغَدٍعَنْأَدَاءِسُنَّةِالشَّوَّالِلِلهِتَعَالَى

"Aku niat puasa sunnah syaw esok hari karena Allah SWT.”

Adapun pelaksanaan puasa syawal bisa dilakukan sepanjang masih dalam bulan Syawal. Namun lebih diutamakan pada tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idulfitri.

Puasa syawal juga diutamakan dilakukan secara berurutan karena lebih mudah. Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata, "Lebih utama puasa syaw dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."