Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (pinterest/freepik)
Indonesia tengah dilanda cuaca panas yang tak biasa beberapa waktu belakangan ini. Bahkan BMKG mencatat suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Hal tersebut tentu menimbulkan berbagai dampak buruk pada tubuh, salah satunya mudah lelah akibat kepanasan dan dehidrasi.
Jika biasanya kita dianjurkan untuk berjemur di pagi hari guna memenuhi asupan vitamin D harian, namun di cuaca ekstrem seperti saat ini apakah masih dianjurkan?
Melihat fenomena ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Himawan Aulia Rahman, SpA berikan tanggapan.
Menurutnya, berjemur masih diperlukan karena memberikan manfaat bagi tubuh. Cahaya matahari membantu tubuh dalam pembentukan vitamin D.
"Ada faktor penting seperti pembentukan vitamin D," ungkapnya pada media briefing virtual, beberapa waktu lalu.
Namun, pada cuaca panas seperti sekarang ini, perlu diperhatikan waktu yang diperlukan saat berjemur. "Maksimal 15 menit sehari dan itu bukan tengah hari," kata dr Himawan menambahkan.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pilih waktu yang tepat saat terpapar sinar matahari. Sebaiknya pilih waktu berjemur dibawah jam 9 pagi, jika lebih dari jam 9 tingkat UV Indeksnya sudah berada di tahap yang tinggi.
Perhatikan juga waktunya dan jangan terlalu lama. Karena jika terlalu lama cuaca panas, dapat berisiko mengalami dehidrasi atau kepanasan.
Lebih lanjut, ia menganjurkan untuk memastikan kebutuhan cairan tercukupi. Caranya dengan mengonsumsi cairan yang cukup.
"Dengan cara itu bisa mengurangi risiko dehidrasi atau kekurangan cairan," pungkas dr Himawan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.