Menu

Jangan Nunggu Kambuh Baru Cek, Ini Waktu yang Tepat untuk Ukur Tekanan Darah Kamu, Yuk Simak Di Sini!

19 Mei 2023 16:45 WIB
Jangan Nunggu Kambuh Baru Cek, Ini Waktu yang Tepat untuk Ukur Tekanan Darah Kamu, Yuk Simak Di Sini!

Ilustrasi tensi darah. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu bahwa hipertensi sebaiknya dicek secara rutin guna menjadi acuan agar terhindar dari penyakit berbahaya lainnya.

Pasalnya, banyak penderita hipertensi gak menyadari bahwa dirinya mengidap darah tinggi. Hal tersebut karena hipertensi tak melulu menimbulkan reaksi atau gejala.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi RS MRCCC Siloam Semanggi dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH, mengatakan tekanan darah harus diukur secara rutin serta baik dan benar untuk mendeteksi tekanan darah tinggi hipertensi yang akurat.

"Seluruh dunia sekarang diarahkan untuk mengukur tekanan darah yang baik dan benar. Jadi, tidak bisa sekali diukur 160/90 dia hipertensi, itu mungkin hipertensi," ucap dr Tunggu di acara Tropicana Slim Beathypertention, Rabu (17/5/2023).

Mengukur tekanan darah sebaiknya dilakukan ketika seseorang dalam keadaan istirahat dan gak terburu-buru agar hasilnya valid.

Biasanya mengukur tekanan darah yang baik dan benar dilakukan pada pagi dan malam hari dengan alat ukur tekanan darah digital. Pengukuran bisa dilakukan tiga kali dalam sehari dengan waktu jeda masing-masing 1 sampai 2 menit.

Pada pengukuran pertama hasilnya biasanya lebih tinggi. "Umumnya yang pertama lebih tinggi. Kalo tetap tinggi itu disebut hipertensi," ucap dr Tunggul.

Jadi, usahakan orang yang ingin diukur tekanan darahnya sebisa mungkin dalam keadaan tenang dan gak dalam keadaan sakit.

Selain itu, dr Tunggul juga mengatakan ambang batas dikatakan hipertensi adalah jika pemeriksaan di rumah didapati angka 135/85.

Sedangkan pada poliklinik atau rumah sakit ambang batas hipertensi adalah 140/90. Jika angka yang didapat di atas 180/100 dan sudah ada gejala, maka segera dilakukan evaluasi dengan dokter di rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Namun, memeriksa tekanan darah secara rutin saja gak cukup, tetapi juga harus mengenal beberapa faktor risiko yang menyebabkan hipertensi.

dr Tunggul menyebutkan faktor risiko hipertensi meliputi riwayat keluarga, berat badan berlebih, kebiasaan makan makanan yang mengandung garam berlebihan, kurangnya olahraga, konsumsi alkohol dan penyakit penyerta lain seperti kolesterol tinggi dan asam urat.  

"Harus disadari sebenarnya hipertensi bisa dicegah. Kalau sudah didiagnosis hipertensi bisa dikendalikan karena bisa merusak semua organ yang punya pembuluh darah, organ vital jantung, ginjal, otak, mata, pembuluh darah semua kena. Kalau semua kena untuk mengembalikannya tidak bisa," jelas dr Tunggul.

Jika memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi atau didiagnosis hipertensi, sebaiknya ubah gaya hidup. Mulai dari rutin olahraga, mengurangi makanan mengandung garam berlebih dan menurunkan berat badan.

Baca Juga: Punya Zat Nitrat, Simak Resep Bayam Orak-arik Telur Putih yang Bisa Turunkan Tekanan Darah, Cocok Jadi Menu Makan Penderita Hipertensi!

Baca Juga: Konon Katanya Kopi Gak Baik untuk Penderita Hipertensi, Cusss Intip Batas Aman Konsumsi Kafein Setiap Harinya, Kamu Harus Tahu Nih!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.