Menu

Menarik! Menurut Penelitian Cuka Ternyata Bisa Bantu Atasi Krisis Iklim Lho, Yuk Simak Penjelasannya...

26 Mei 2023 15:05 WIB
Menarik! Menurut Penelitian Cuka Ternyata Bisa Bantu Atasi Krisis Iklim Lho, Yuk Simak Penjelasannya...

Cuka (Sumber/Healthline)

HerStory, Jakarta —

Cuka merupakan cairan dengan berbagai manfaat, baik untuk kebutuhan pangan hingga menjadi pembersih. Bahkan, baru-baru ini ada penelitian mengungkapkan, cuka dapat membantu mengatasi krisis iklim. 

Mengutip dari Phys, Jumat (26/5/2023) insinyur kimia di Universitas Monash mengembangkan proses industri menggunakan kelebihan karbon dioksida (CO2) di atmosfer untuk menghasilkan asam asetat. Nah, CO2 tersebut memiliki potensi untuk menciptakan emisi karbon negatif.

Seperit diketahui, kandungan CO2 yang berlebih di atmosfer menjadi penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Nah, dengan pengolahan CO2 tersebut membantu menghasilkan asetat yang merupakan bahan kimia penting dalam beberapa proses industri, seperti cuka rumah tangga, cat vinil dan lem.

Penelitian pertama di dunia ini, diterbitkan di Nature Communications menunjukkan, asam asetat dapat dibuat dari CO2 yang ditangkap menggunakan katalis padat ekonomis untuk menggantikan katalis berbasis rodium atau iridium cair.

Katalis cair membutuhkan proses pemisahan dan pemurnian tambahan. Menggunakan katalis padat terbuat dari metode produksi yang tak memerlukan pemrosesan lebih lanjut juga mengurangi emisi.

Peneliti utama Associate, Professor Akshat Tanksale mengatakan, penelitian itu bisa menjadi praktik yang diadopsi secara luas untuk industri. 

"Ada kebutuhan mendesak untuk secara aktif menghilangkan CO2 dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk yang tidak melepaskan CO2 yang ditangkap kembali ke atmosfer. Tim kami berfokus pada pembuatan metode baru yang relevan secara industri, yang dapat diterapkan pada skala besar yang diperlukan untuk mendorong emisi negatif,” kata Prof. Tanksale.

Tim peneliti pertama kali menciptakan kelas bahan disebut kerangka organik logam atau (MOF) yang merupakan zat kristal terbuat dari unit berulang atom besi terhubung dengan jembatan organik.

Mereka kemudian memanaskan MOF untuk memecahkan jembatan tersebut. Ini memungkinkan atom besi bersatu dan membentuk partikel berukuran beberapa nanometer.

Nanopartikel besi ini tertanam dalam lapisan karbon berpori, membuatnya sangat aktif tapi tetap stabil dalam kondisi reaksi yang keras. Ini adalah pertama kalinya katalis berbasis besi dapat membuat asam asetat.

Dari sudut pandang industri, proses baru akan lebih efisien dan hemat biaya. Dari perspektif lingkungan, penelitian ini menawarkan kesempatan secara signifikan meningkatkan proses manufaktur yang mencemari lingkungan.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan