Ilustrasi darah menstruasi sedikit (Pexel/Cottonbro)
Topik berhubungan suami istri saat menstruasi beberapa hari terakhir ramai jadi perbincangan di Twitter. Seseorang beropini bahwa hal tersebut bisa dilakukan dengan bantuan sebuah alat, hal ini tentu menuai pro dan kontra dari publik.
Pasalnya, saat menstruasi wanita dianjurkan untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Dari situlah timbul hal-hal yang dilarang atau sebaiknya dihindari untuk dilakukan. Bahkan berhubungan intim saat menstruasi dipercaya bisa menimbulkan masalah kesehatan. Simak penjelasan berikut ini!
Meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim
Dokter spesialis kandungan nggak menganjurkan dilakukannya hubungan seks saat menstruasi. Kebiasaan itu dapat meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim.
Pasalnya, saat menstruasi, mulut rahim akan terbuka. Hal itu membuat kuman dengan mudah masuk saat penetrasi. Risiko terjadinya infeksi juga didorong oleh tingkat keasaman vagina yang meningkat saat menstruasi.
Meningkatkan risiko penyakit kelamin
Hubungan seks saat menstruasi juga bisa meningkatkan risiko penyakit kelamin bagi kedua belah pihak.
Seorang wanita yang mengalami infeksi Human papillomavirus (HPV) pada rahim, bisa menularkannya ke pasangan. Pria akan menjadi pembawa (carrier) HPV di dalam tubuhnya.
Hal ini tentu berbahaya bagi orang yang kerap bergonta-ganti pasangan. HPV yang ada di tubuh tanpa disadari bisa saja ditularkan ke pasangannya yang lain.
Meningkatkan risiko endometriosis
Wanita yang melakukan hubungan seks saat datang bulan juga rentan terhadap endometriosis. Pasalnya, darah yang seharusnya keluar bisa jadi masuk kembali dan menempel di sekitar dinding rahim.
Jika dibiarkan, endometriosis bisa menyebabkan tumor hingga kanker, bahkan meningkatkan risiko infertilitas. Jadi sebaiknya jangan berhubungan intim saat menstruasi ya, Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.