Menu

Benarkah Selingkuh Itu Bikin Ketagihan? Penyakit atau Habbit Ya....

03 Februari 2021 14:45 WIB
Benarkah Selingkuh Itu Bikin Ketagihan? Penyakit atau Habbit Ya....

Ilustrasi Perselingkuhan (iStock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Godaan rumah tangga, tidak luput dari masalah perselingkuhan ya, Moms. Benar gak si Moms Kalau sekali selingkuh itu bikin ketagihan? Jika Iya, pasti Moms bertanya-tanya, apakah selingkuh penyakit atau habbit

Sebagian orang yang berselingkuh mengaku khilaf dan bertobat setelah diberikan maaf oleh pasangannya. Namun, sebagian orang juga masih melakukannya baik secara diam-diam atau terang-terangan di depan pasangannya. Pastinya hal ini pasangan gak mudah begitu saja menerima atau mungkin memaafkanya lagi. 

Dilansir dari berbagai sumber (93/02/2021) mengnai fakta seputar perselingkuhan, berikut 5 fakta mengenai perselingkuhan: 

1. Ketagihan Selingkuh 

Moms, harus waspada ya! menurut penelitian dari University of Denver meguji 484 orang mengenai hubungan asmara, termasuk kasus perselingkuhan, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang sebelumnya selingkuh punya kemungkinan 3 kali lebih besar untuk melakukannya lagi dari pada orang yang tidak pernah berselingkuh. 

Tak menyangka ya, banyak juga orang yang melakukan selingkuh berulang kali. Sepertinya bagi sebagian selingkuh mempunyai pengalaman tersendiri hingga menjadi ketagihan. Hal ini merupakan habbit yang buruk dan harus dihindari. 

2. Gangguan Kepribadian 

Moms, perlu diketahui bahwa sebagian orang yang berselingkuh memiliki gangguan kepribadian. Orang dengan gangguan kepribadian ambang atau bordeline personality disorder cenderung tidak stabil dalam menjalin hubungan dan memiliki penilain yang daoat berubah-ubah. Oleh sebab itulah orang dengan gangguan kepribadian ini bisa tiba-tiba selingkuh dan gak sanggup menjalin hubungan dengan jangka waktu yang lama. 

3. Selingkuh Adalah Pelarian 

Duh bahaya banget ya, Moms kalau selingkuh adalah bentuk pelarian. Biasanya sebagian orang yang berselingkuh melakukannya ketika pasangannya tak bisa memenuhi keinginannya, sehingga mencari orang lain agar dapat mewujudkan keinginannya. 

Namun hal ini bukan lah alsana yang tepat. Sebelum mencari pelarian ke orang lain dengan berselingkuh, alahkah baiknya sebuah pasangan mengkomunikasikan dengan berbagai cara yang baik mengenai keinginannya agar dapat terpenuhi. 

4. Orang yang Selingkuh adalah Penghianat

Pasangan yang berselingkuh adalah penghianat, apa lagi jika sudah berumah tangga. Sedih sekali, bila orang telah menghianati pasangannya dan janji suci pernikahannya yang telah dibangun dengan kebahagian. 

Disamping itu orang yang selingkuh telah menodai kesetian dari pasangannya. Jika hal ini terjadi kepada Moms, harus pintar menyikapinya ya! Frank Dattilio, Ph.D., seorang psikolog klinis asal Pennsylvania, Amerika Serikat mengatakan bahwa selingkuh bisa diatasi melalui komunikasi yang sehat dengan pasangan. 

5. Penyakit Genetik

Faktor gen merupakan salah satu faktor perselingkuhan. Studi mengungkapkan bahwa orang dengan alel panjang memiliki dua kali lebih besar melakukan seks bebas dan perselingkuhan dibandingkan dengan yang memiliki alel pendek. 

Selain itu, ada juga gen lainnya yaitu AVPR1A yang berfungsi memproduksi arginine vasopressin yang menyangkut kemampuan kepercayaan, empati, dan ikatan seksual. Sebuah studi yang melibatkan individu kembar menunjukkan 40 persen wanita yang memiliki varian spesifik dari gen ini memiliki kemungkinan selingkuh. 

Tak perlu menduga-duga lagi ya, Moms selingkuh itu penyakit atau habbit. Keduanya adalah fakta dalam perselingkuhan. Namun semua itu dapat dihindari kok dengan komunikasi yang baik dengan pasangan. 

Baca Juga: Gak Disangka! Tak Melulu Soal Seksual, Ini 7 Jenis Perselingkuhan yang Kerap Dilakukan Pasangan, Moms Wajib Waspada!

Baca Juga: Bikin Penonton Ikut Geregetan, Ini 3 Drama Perselingkuhan Seperti Marry My Husband, Cocok Banget untuk Tontonan Akhir Pekan Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Rifani Indrianti