Menu

Bisa Bikin Vagina Kaku saat Penetrasi, Waspada Penyakit Vaginismus Sejak Dini Moms!

03 Juli 2023 08:55 WIB
Bisa Bikin Vagina Kaku saat Penetrasi, Waspada Penyakit Vaginismus Sejak Dini Moms!

Ilustrasi kegagalan penetrasi seksual karena penyakit vaginismus. (Freepik/edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms apakah kamu pernah mendengar istilah vaginismus?Yups, ini adalah kondisi dimana alat kelamin wanita merasa kaku sehingga proses penetrasi akan lebih sulit untuk dilakukan.

Rupanya, hal ini juga sejalan dengan pernyataan seorang Dokter Penggiat Vaginismus Pertama di Indonesia yang pernah menyabet rekor MURI di tahun 2018 yakni Dokter Robbi Asri Wicaksono SpOG.

“Vaginismus adalah sebuah penyakit dengan gejala yang paling umum adalah penis tidak bisa masuk ke vagina. Sampai ada yang mengira kalau penis tidak bisa masuk, mungkin karena kurang rileks. Vaginismus itu bukan berarti penis dalam keadaan kurang rileks. Vaginismus itu adalah penyakit kekakuan otot pada vagina sehingga menyebabkan masalah dengan penetrasi,” ungkap dokter yang lahir di Solo ini.

Dokter yang juga merupakan perintis penanganan medis dengan visi "Ramah Vaginismus" dan prinsip "Support Vaginismus, Respect Vaginismus" itu mengungkapkan.

“Penisnya normal, ereksinya normal, si perempuan pun mengalami rangsangan seksual yang normal, respons seksual yang normal, vaginanya basah, dia pun menginginkan aktivitas seks. Namun penetrasi penis terhadap vagina itu tidak terjadi atau kalaupun terjadi itu sulit atau sangat menyakitkan,” jelas dr. Robbi.

Dr. Robbi juga menjelaskan tak sedikit wanita yang mengalami penghinaan ketika mengidap penyakit yang satu ini.

“Nah masalahnya, di dunia ini ketika mendapati perempuan dengan keluhan vaginismus, entah itu gagal penetrasi ataupun nyeri pada saat penetrasi. Data saya menunjukkan 98,3% mereka hanya dikata-katai, dihakimi, disudutkan, dianggap kamu tidak mau bekerja sama. Nah, itu justru bukannya menghasilkan langkah kesembuhan, bukanlah pertolongan, bukanlah solusi. Hanya melakukan penghinaan terhadap pasien sambil penyakitnya pun tidak sembuh,” ujarnya.

“Jadi memang kebetulan saya mengkhususkan sendiri di bidang vaginismus dan saat ini pun aktivitas saya yang terbanyak adalah menangani penderita vaginismus dan kami sangat bangga dipercaya pasien-pasien dari seluruh Indonesia bahkan juga dari luar negeri,” tambahnya.

Dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG, lahir di Solo pada 1982 merupakan praktisi medis vaginismus komprehensif pertama di Indonesia yang berpraktik di RSIA Limijati Bandung.

Lulus dari Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi FK Unpad-RSHS Bandung pada tahun 2011. Pada tahun 2013, dr. Robbi mengikuti "Multimodal Treatment on Vaginismus Course" di Plastic Surgery Center Manchester New Hampshire, Amerika Serikat.

Pada tahun 2018, dr Robbi mendapatkan rekor MURI sebagai "Dokter Penggiat Vaginismus Pertama di Indonesia." Menjadi pembicara ilmiah vaginismus baik di dalam maupun luar negeri, di antaranya kongres vaginismus pertama di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Univerisiti Kebangsaan Malaysia, OGSM (Obstetrical and Gynecological Society of Malaysia), serta Asia-Oceania Federation for Sexology.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan