Belakangan ini, penyakit raja singa atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan sifilis mengalami peningkatan yang cukup pesat. Tak hanya diderita oleh orang dewas, penyakit menular seksusal ini juga dialami oleh anak-anak Moms.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohamad Syharil menyebutkan bahwa ada tiga kemungkinan mengapa anak tertular penyakit seksual ini. Yang pertama, anak tertular dalam kandungan. Kedua tertular saat proses melahirkan, dan yang terakhir saat proses menyusui.

Penularan penyakit ini dari jalur ibu ke anak menyumbang presentase yang cukup tinggi, yaitu sebesar 69 persen hingga 80 persen.

Umumnya, risiko yang akan terjadi pada bayi berupa risiko abortus alias keguguran, anak lahir mati, atau sifilis kongenital atau bawaan pada bayi baru lahir.

Lebih lanjut, Dokter Syahril mengatakan hingga saat ini hanya sekitar 40 persen ibu hamil penderita sifilis yang sudah diobati. Ia mengatakan rendahnya angka pasien yang diobati karena faktor yang tidak mengizinkan istri untuk tes sifilis dan stigma masyarakat.

Oleh sebab itu, Dokter Syahril menghimbau agar masyarakat Indonesia menghindari aktivitas seksual yang dberisiko. Jangan takut juga melakukan tes HIV dan sifilis di fasilitas pelayanan publik Moms.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Raja Singa yang Dapat Menurun ke Bayi dalam Kandungan, Gejalanya Ternyata Begini Moms!

Baca Juga: 4 Tahapan Gejala yang akan Beauty Alami Jika Terkena Penyakit Raja Singa, Yuk Periksa Sedini Mungkin