Wanita, Cinta & Cerita
Wanita, Cinta & Cerita
Ilustrasi anak sedang menguping (Freepik/Master1305)
Moms, mungkin kamu gak sadar kalau perkataan yang kamu lontarkan dapat mengganggu keadaan psikologis anak, baik jangka waktu pendek atau panjang. Oleh karena itu, kamu pahami dan jauhi perkataan atau tindakan yang dapat melukai perasaan anak.
Sebagaian dari kamu mungkin menggapnya perkattaan atau tindakan itu adalah hal yang wajar atau gak sengaja. Namun hal itu bisa terekam dengan baik dalam memori anak, bahanya bisa dapat membekas dan memberikan efek negatif pada psikologis anak di kemudian hari. Oleh karena itu sebagai ibu harus mehami sifat dan prilaku laku anak secara mendalam.
Moms harus lebih peka mengenai respon atau ekspresi muka yang ditunjukkan anak terhadapat perkataan atau prilaku Moms ya. Jangan samapi kamu menyamainya dengan dirimu sendiri, suami, atau orang dewasa lainnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris mengemukakan bahwa anak-anak dengan ibu yang mudah emosional memiliki risiko yang lebih besar terkena depresi, kegelisahan, dan nekat di usia remaja.
Dr. Rebecca Pearson sebagai penulis juga mengatakan bahwa masalah serius yang dialami adalah masalah kesehatan mental. Jika ibu memiliki sifat curigaan terhadap anak, mungkin anak akan susah membangun emosional yang kuat dengan ibunya. Hal ini dapat mempengaharui perkembangan emosi anak dan hubungannya dengan orang lain.
Dilansir dari berbagai sumber (11/02/2021) mengenai cara mengasuh anak, beberapa tindakan dan perkataan ini harus Moms hindari agar kesehatan psikologis anak gak terganggu. Berikut penjelasannya!
Moms, berprilaku impulsif di depan anak dapat menganggu kesehatan psikologisnya loh. Boleh saja kamu gak sengaja menonjolkan sifat itu, tapi setelah itu redamkan lagi ya. Berilah penjelasan kepada anak mengapa kamu merespon dengan prilaku yang implusif kemudian tenangkan anak.
“Jika ibu rentan perlikau impulsif, dia mungkin berjuang untuk mempertahakan konsistensi dan anaknya mungkin merasa gak aman dan gak memiliki batasan. Hal ini dapat menyebabkan depresi dan kecamasan pada anak,” ujar Person.
Moms, boleh saja kamu marah karena merupakan sifat dasar manusia. Namun jika sudah menjadi ibu kamu harus bisa kontrol amarahmu ya. Jangan sampai mengeluarkan nada yang tinggi, perkataan kasar, atau tindakan yang keras ya. Hal ini dapat meganggua kesehatan psikologis anak loh, sehingga anak merasa stres.
Person juga mengatakan bahwa marah yang berlebihan dan perilaku yang keras dapat menyebabkan anak merasa stres dan memiliki masalah dalam mengelola emosinya. Hal ini mengakibatkan anak nekat, depresi hingga cemas.
Moms jangan lontarkan tiga kalimat ini ya pada anak, ini tiga kalimat sederhana yang bisa menganggu kesehatan psilogis anak hingga jangka panjang
“Kok nilai si B lebih bagus ya?”
“Kenapa sih kamu gak kaya kakak kamu?”
“Contoh tuh si B, Pinter dia!”
Ketiga kalimat itu adalah kalimat yang dapat merusak psikologis anak. Dua kalimat itu merupakan kalimat yang sebenarnya sangat gak diperbolehkan untuk dilontarkan kepada anak. Dari pada Moms sibuk mebandingkan anak dengan orang lain, Moms bisa memtovasinya dengan kalimat semangat sehingga anak lebih termotivasi.
“Berhenti nagisnya! Gak Boleh Nangis”
Moms sadar gak si kalau kalimat itu dapat menghentikan respon dari anak terhadap sesuatu? Menangis adalah hal yang wajar menandakan respon anak terhadap sesuatu yang gak disukainya. Membuatnya berhenti menangis justru bisa membuat anak gak bisa mengelola emosinya dan lebih memendam apa yang dia rasakan. Jika ini dibiarkan hingga dewasa agar berdampak buruk bagi anak dan sekitarnya.
Jadi, sekarang Moms sudah pahamkan hal-hal apa saja yang dapat mengaggua kesehatan psikologis anak? Kalu Moms pernah melakukannya lontarkan permintaan maaf dan terapkan tindakan kasih sayang kepada anak. Jangan pernah melakukan hal itu ya, Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
