Menu

Bahaya Gak Sih GERD pada Ibu Hamil? Kenali Risikonya Jika Tak Segera Diobati Moms

25 Juli 2023 12:00 WIB
Bahaya Gak Sih GERD pada Ibu Hamil? Kenali Risikonya Jika Tak Segera Diobati Moms

Ilustrasi ibu hamil. (HerStory/Wafi)

HerStory, Jakarta —

Moms, perubahan hormon saat hamil merupakan hal yang umum terjadi. Perubahan hormon ini bisa membuat Moms mengalami pusing, mual, mudah lelah, bahkan gangguan pada lambung.

"Gangguan pada lambung seperti GERD ini umumnya terjadi pada trimester pertama, tetapi ada juga yang bergejala sampai akhir kehamilan," ungkap dr. Finna Hardjono, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Bekasi dalam siaran pers, Selasa (25/7/2023).

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) terjadi karena asam lambung naik ke arah kerongkongan. Peningkatan kadar hormon selama kehamilan akan membuat pergerakan otot saluran cerna melambat.

Sehingga makanan dan asam lambung lebih lama dicerna. Hal ini meningkatkan kemungkinan refluks asam.

"Rahim yang semakin membesar akan memenuhi rongga perut dan mendesak organ perut lainnya, tekanan yang timbul dapat memperburuk gejala GERD," sambung dr Finna.

Gangguan GERD ini akan mereda setelah bayi lahir, apabila sebelum hamil sudah bergejala, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.

GERD mungkin membuat ibu tidak nyaman, tapi jangan khawatir karena GERD tidak akan mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Namun, jika sudah bergejala dan tidak segera ditangani ditakutkan akan mengalami masalah yang serius seperti:

1. Peradangan jaringan di kerongkongan (esofagitis).

Asam lambung yang naik ke kerongkongan terus menerus dapat melukai jaringan, mengakibatkan peradangan, pendarahan dan terkadang luka terbuka. Dampaknya akan menyebabkan rasa sakit serta sulit untuk menelan.

2. Penyempitan kerongkongan (striktur esofagus).

Perlukaan esofagus bagian bawah akibat asam lambung dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Di mana bisa mempersempit jalur lewatnya makanan yang berdampak pada kesulitan untuk menelan.

3. Perubahan pra-kanker pada kerongkongan (Barrett esophagus).

Kerusakan kerongkongan akibat asam dapat menyebabkan perubahan sel-sel yang melapisi esofagus bawah.

Perubahan sel ini dapat menjadi tidak normal dan berrisiko terjadinya sel pra kanker yang kemudian menjadi kanker edofagus.

Nah, Moms, itulah beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi jika Moms tak segera berkonsultasi pada dokter saat mengamali GERD.

Baca Juga: Bukannya Kenyang, Ini Penyebab Dada Terasa Tertekan dan Sesak Setelah Makan

Baca Juga: Mual Muntah di Awal Kehamilan? Ini Tips Atur Pola Makan pada Ibu Hamil agar Tetap Mendapatkan Nutrisi

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan