Merawat anak-anak di usia balita memang bukan hal mudah ya, Moms. Meski sudah sebaik mungkin menjaga kesehatannya, terkadang penyakit masih saja menghampiri, baik itu yang ringan maupun berat. 

Sebab, anak-anak belum memiliki kekebalan atau imunitas tubuh yang kuat. Tak heran jika mereka sangat mudah terserang penyakit. 

Salah satu kondisi penyakit yang patut Moms waspadai adalah nyeri kepala pada anak. Memang sesekali, si kecil kerap mengeluhkan pusing setelah mereka aktivitas luar ruangan karena mungkin dehidrasi. 

Namun, jika anak terlalu sering mengeluhkan nyeri dan pusing disertai gejala lainnya, ini bisa jadi potensi tumor lho, Moms. Lantas kapan nyeri kepala pada anak adalah tanda tumor otak? 

Dokter Anak dan Child Health Educator, Devie Kristiani mengungkapkan, nyeri kepala yang intensitas makin lama kian berat merupakan salah satu tanda tumor otak. 

“Disertai pula tanda dan gejala lain, seperti mual atau muntah, terutama di pagi hari, gangguan penglihatan atau juling, kejang, kesadaran menurun, gangguan gerak, gangguan bicara, gangguan menelan, gangguan memori, gangguan pendengaran dan gangguan perilaku,” ungkap Devie, sebagaimana HerStory kutip dari akun Instagram pribadinya @dr.deviekristiani, Rabu (26/7/2023). 

Lebih lanjut, Devie menjelaskan, penyebab dan faktor risiko tumor otak beragam, salah satunya terjadi saat sel otak mengalami mutasi sehingga tumbuh tak terkendali.

“Penyebab dan faktor risiko tumor otak belum diketahui secara pasti. Sebagian tumor otak pada anak adalah akibat metastasis (penjalaran) dari kanker di organ lain,” tutur Devie. 

Lantas apa yang harus Moms lakukan saat anak mengalami gejala tersebut? 

Jawabannya ada di halaman selanjutnya ya Moms