Moms, micin merupakan sebutan untuk penyedap rasa yang biasanya mengandung monosodium glutamate (MSG). Penyedap rasa ini digunakan untuk menambahkan cita rasa makanan agar lebih nikmat dan lebih nendang.

Gak heran jika makanan yang mengandung micin biasanya menimbulkan rasa adiktif yang mana sulit untuk berhenti mengonsumsinya. Akibatnya, banyak informasi beredar soal micin yang katanya dapat merusak otak hingga membuat bodoh.

Makanan yang banyak mengandung MSG biasanya ditemukan di makanan cepat saji hingga kemasan. Nah, makanan tersebut termasuk makanan yang banyak disukai orang, Moms.

Namun, apakah aman untuk mengonsumsi micin? Sebenarnya, mengonsumsi MSG tergolong aman selama kadarnya gak lebih dari 1,7 gram per hari.

Berdasarkan surat yang muncul di New England Journal of Medicine pada 1968 yang ditulis oleh dr. Robert Ho Man Kwok, ada beberapa gejala yang timbul akibat mengonsumsi MSG secara berlebih. Di antaranya adalah sakit kepala, pusing, mati rasa, hingga tubuh menjadi lemah.

Pernyataan itu didukung oleh studi pada tahun 1969 yang mana tikus diberikan micin dalam jumlah tinggi. Hasil riset menunjukkan terjadinya dampak buruk pada tikus.

Gejala yang sama dikhawatirkan akan timbul pada manusia yang juga mengonsumi micin dalam takaran yang berlebih. Kira-kira apa saja bahaya yang mengancam jika mengonsumsinya secara berlebih? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel yang sudah HerStory rangkum berikut ini, Beauty.

1. Sakit kepala hingga jantung berdebar

Jika kamu mengonsumsi micin lebih dari 3 gram per hari, maka akan muncul gejala mulai dari sakit kepala, kesemutan, jantung berdebar, nyeri dada, mual, kelelahan, hingga muncul rasa kantung kang gak dapat tertahankan. Kondisi ini tentunya akan mengganggu produktivitas, sehingga sebaiknya kamu membatasi dan mengontrol kadar MSG yang dikonsumsi per hari ya.

2. Kerusakan sel saraf

Kandungan glutamat pada micin dosis tinggi dapat berubah menjadi racun yang menyebabkan kerusakan sel saraf. Bahkan, MSG dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan kerusakan organ, lho. Meski begitu, belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa micin menyebabkan kerusakan sel saraf yang menyebabkan kebodohan, ya.