Ilustrasi polusi udara (Freepik/EditedByHerstory)
Beauty, belakangan kondisi udara di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, tengah mengalami kualitas cuaca yang buruk.
Bahkan bedasarkan data IQAir, Jakarta masuk ke dalam kategori kualitas udara terburuk di dunia. Hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Pasalnya, saluran pernapasan akan terganggu jika terus menerus menghirup udara kotor atau polusi udara. Tak hanya mengganggu saluran pernapasan, polusi udara juga akan berdampak pada kulit.
Ya, kulit akan terlihat lebih tua jika terlalu sering terpapar udara yang buruk, hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dhelya Widasmara.
"Jadi kenapa kok bikin penuaan? Polusi udara kan kita terkena radikal bebas. Polusi itu menghasilkan radikal bebas," jelas dr Dhelya Widasmara pada media briefing virtual beberapa waktu lalu.
Pasalnya, polusi bisa masuk ke dalam pori-pori wajah. Di mana polusi menangkap rantai kolagen yang ada di dalam kulit.
Ketika radikal bebas masuk ke dalam kulit akibat polusi udara, maka bisa mengurangi dan menghambat produksi kolagen dalam kulit.
"Jadi tidak bisa memproduksi kolagen kalau ada polusi Particular Meters (PM).2.5," jelas dr Dhelya.
Padahal, untuk menjaga kulit agar tetap kencang, sehat dan bebas kerutan, kulit membutuhkan asupan kolagen yang memadai.
Namun, bila produksi kolagen terganggu, maka otomatis kulit menjadi berkerut dan tidak kencang lagi. Tentu Beauty tak ingin hal ini terjadi, kan?
"Fungsi kolagen mengencangkan kulit. Itulah kenapa bikin penuaan lebih cepat. Radikal bebas menghambat kolagen. Jadi tidak bisa memproduksi lagi kolagennya," tutup dr Dhelya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: